Jakarta, CNN Indonesia -- Dubai Port World (DPW), perusahaan pengelola petikemas asal Dubai menyodorkan perpanjangan perjanjian kontrak kepemilikan saham di PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang konsesinya berakhir April 2019.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil saat menggelar pertemuan dengan pihak DPW dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (12/1).
DPW merupakan salah satu mitra Pelindo III dalam mengelola Terminal Petikemas Surabaya. Terminal Petikemas yang berkantor di Jalan Tanjung Mutiara 1 Pelabuhan Tanjung Perak tersebut memiliki komposisi saham yang terdiri dari saham mayoritas Pelindo III dan koperasi pegawai sebesar 51 persen dan sisanya sebesar 49 persen dikuasai DPW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika DPW tidak mengajukan perpanjangan kontrak, maka pengelolaan terminal Petikemas Surabaya sepenuhnya jatuh ke tangan Pelindo III.
"DPW meminta kepada pemerintah untuk bisa memperpanjang kontrak dengan syarat dan kondisi yang baru setelah 2019," kata Sofyan.
Dalam tawaran kontrak baru yang disodorkannya ke pemerintah, DPW berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dengan penggunaan teknologi baru dalam mengelola terminal Petikemas yang menjadi pintu masuk terbesar bagi sektor logistik di Indonesia.
"DPW bukan sekadar mengelola pelabuhan tapi juga mengelola logistik dan kemudian memperbaiki IT dan lainnya. Surat permohonan telah dimajukan kepada Pelindo III untuk berdiskusi tentang masalah tersebut," katanya.
Sofyan menjelaskan permohonan tersebut akan disampaikan ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai otoritas perusahaan negara. "Jadi sampai saat ini saya belum bisa putuskan apa-apa, kami belum bicara pada tingkat rapat koordinasi," katanya.
Sofyan yang juga mantan Menteri BUMN itupun menilai masuknya DPW dalam kerjasama mampu meningkatkan semangat kompetisi dalam peningkatan pengelolaan terminal. "Dengan adanya kompetisi, efisiensi akan meningkat, pelayanan akan baik. Secara pribadi kalau term dan kondisi bisa diterima kedua pihak, kehadiran mereka ada nilai tambahnya dan menjadi benchmark untuk Pelindo III," katanya.
(gen)