Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 5.265-5.300 dan resisten 5.330-5.336 pada perdagangan Senin (26/1), dengan kecenderungan fluktuatif karena dibayangi aksi ambil untung (profit taking) setelah mencetak rekor tertinggi.
Reza Priyambada, Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia mengatakan maraknya sentimen positif, terutama dari global, mampu berimbas positif pada laju IHSG.
“Akan tetapi, respon positif pelaku pasar telah membuat IHSG tembus new high record dan kembali meninggalkan utang gap 5.267-5.281,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Minggu (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyatakan meski pihaknya mengharapkan kenaikan lanjutan, tetapi seperti biasa, tembusnya level tertinggi baru akan membuat IHSG menjadi ajang profit taking. Reza menilai sebaiknya investor tetap mencermati potensi perubahan melemah yang ada.
“Laju IHSG masih dapat berjalan sesuai skenario dan harapan kami di mana mampu bergerak positif. Bahkan pegerakan tersebut juga mampu melampaui estimasi kami sebelumnya,” kata Reza terkait perdagangan di minggu lalu.
Reza menambahkan, masih adanya sentimen positif tentu akan dapat membawa IHSG bertahan di zona hijaunya. Namun, lanjutnya, seperti biasanya dapat mengalami perlambatan seiring dengan adanya pelaku pasar yang mencoba profit taking.
Menurutnya, beberapa sentimen positif antara lain masih berlanjutnya penguatan rupiah, imbas positif bursa saham Asia, hingga investor asing yang kembali melakukan aksi beli dan mendukung laju IHSG bergerak positif.
“Di sisi lain, sentimen negatif dari permasalahan terkait kasus hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum terlalu mempengaruhi laju IHSG,” jelasnya.
Pertimbangan saham :
- BBRI 11575-11950
- INTP 22800-23175
- PWON 495-535
- BBNI 6000-6225
- MPPA 3250-3500
- SOCI 620-655
(ags/ags)