Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 5.200-5.236 dan resisten 5.262-5.275 pada perdagangan Jumat (23/1) dengan kecenderungan menguat meski dibayangi aksi ambil untung (profit taking) pasca-mencetak rekor.
Sebelumnya IHSG mencapai posisi tertinggi sepanjang masa di level 5.253,18 pada penutupan perdagangan (Kamis 22/1), atau melonjak 0,73 persen dari perdagangan sebelumnya. Rekor IHSG sebelumnya dicetak pada 8 September 2014 di level 5.246,48.
Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan masih adanya sentimen positif tentu akan dapat membawa IHSG bertahan di zona hijau dan melanjutkan penguatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tetapi, seperti biasanya dapat mengalami perlambatan seiring dengan adanya pelaku pasar yang mencoba profit taking,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Kamis (22/1).
Untuk itu, Reza menyatakan, meski pihaknya masih mengharapkan IHSG dapat kembali bertahan di teritori positif, tetapi dirinya menyarankan investor tetap mencermati potensi perubahan yang ada.
“Dalam ulasan sebelumnya kami sampaikan, tampaknya peluang kenaikan masih dapat dimungkinkan jika melihat tren pergerakan teknikalnya,” imbuhnya.
Diharapkan peluang kenaikan tersebut masih dapat terwujud dengan asumsi juga didukung dengan kondisi pasar saham global dan berlanjutnya penguatan rupiah.
“Terlihat bahwa laju IHSG mampu bergerak sesuai harapan dan skenario kami untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya,” katanya.
Menurutnya, kombinasi yang pas terkait masih berlanjutnya kenaikan pada laju bursa saham Asia dan terapresiasinya laju rupiah memberikan sentimen positif pada IHSG. Pelaku pasar pun cenderung kembali melakukan aksi belinya.
“Belum lagi berita positif terkait dengan moderatnya target pertumbuhan ekonomi Indonesia dan rencana suntikan modal Pemerintah pada beberapa BUMN turut menambah sentimen positif,” jelas Reza.
Pertimbangan saham :
- MPPA 2655-3125
- ASII 7600-7800
- INTP 22100-23000
- MYRX 675-715
- PWON 480-525
- WTON 1305-1400
(ags/ags)