Jakarta, CNN Indonesia -- Asumsi pertumbuhan ekonomi yang tak terlalu tinggi membuat PT Bank Rakyat Indonesia menahan diri untuk memasang target muluk pada tahun ini. Khusus pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI menargetkan antara 14-16 persen pertumbuhannya.
“Karena kami masih melihat likuiditas masih tetap ketat di tahun 2015 ini sehingga kita tidak berani menargetkan pertumbuhan DPK yang terlalu tinggi," ujar Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni di Jakarta, Senin (26/1).
Sedangkan pertumbuhan kredit dipasang pada kisaran 15-17 persen. Adapun pertumbuhan asset diperkirakan sulit melampaui pertumbuhan 28,34 persen pada 2014.
Sebagai perbandingan, pada 2014 BRI mencatat pertumbuhan total pinjaman kredit sebesar 13,88 persen. Adapun pertumbuhan DPK mencapai 23,45 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Achmad menaruh harapan pada proyek infrastruktur pemerintah untuk secara tidak langsung mendorong pertumbuhan kredit mikro dan menengah di paruh pertama tahun 2015.
"Apabila proyek infrastruktur ini sudah benar-benar jalan artinya pembangunan sudah dimulai. Kami berharap kredit mikro dan kecil nantinya sudah ikut mulai berjalan pula," katanya.
Di sisi internal BRI, Achmad optimistis peningkatan jumlah mesin penggerak di tahun 2014 akan membuahkan hasil pada kinerja tahun ini.
Sebagai informasi, jumlah jaringan kerja konvensional di tahun 2014 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu dari 9.800 ke 10.392 jaringan. Sedangkan jaringan elektronik meningkat dari 104.470
channel ke 152.444
channel.
Selain itu, jumlah sumber daya manusia (SDM) penggerak juga meningkat dari 112 ribu personel ke 127 ribu personel.
(ded/ded)