Usai Batalkan Tiga Proyek, Jepang Nyatakan Tertarik Investasi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 02 Feb 2015 16:04 WIB
Di hadapan Presiden Joko Widodo, Kadin Jepang menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia usai membatalkan rencana investasi tiga proyek infrastruktur.
Kereta cepat Jakarta-Surabaya merupakan salah satu proyek yang dibatalkan investasinya oleh perusahaan Jepang. (CNNIndonesia GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah membatalkan rencana investasi tiga proyek infrastruktur di Indonesia pada pertengahan Januari lalu, investor negeri Sakura yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Jepang (Japan Chamber of Commerce and Industry/Kadin Jepang) menyambangi kantor Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di Istana Merdeka, Jakarta Pusat tersebut mereka menyatakan Indonesia sebagai negara yang menarik untuk berinvestasi, bertolak belakang dengan pembatalan investasi yang dibuat sebelumnya.

Usai bertemu Jokowi, Ketua Kadin Jepang Akio Mimura menyatakan para pengusaha Jepang masih berharap hubungan bisnis dengan Indonesia yang selama ini terjalin baik dapat berlanjut ke masa depan.

Dalam pertemuan singkat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, Mimura mengaku sempat ditanya oleh Jokowi permasalahan apa yang menurut investor Jepang menjadi kendala investasi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu perwakilan dari kami menyebutkan masalah boiler, masalah pendidikan, dan masalah infrastruktur," ujar Mimura kepada media, Senin (2/2).

Mimura menuturkan, Jokowi sangat sabar dalam mendengarkan curahan hati para delegasi investor Jepang yang datang. Kadin Jepang kemudian meminta Jokowi untuk datang ke negaranya untuk menjajaki kemungkinan kerjasama yang akan saling menguntungkan bagi kedua negara. "Kami berharap kedatangan Presiden Jokowi ke Jepang. Beliau berkata akan memikirkannya," ujarnya.

Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menganggap kedatangan para delegasi Jepang menunjukkan keseriusan Negeri Sakura dalam menjadikan Indonesia sebagai target investasi. "Artinya ada optimisme kepada Indonesia kan. Sekarang bagaimana kita memaksimalkan semua peluang," ujar Rahmat.

Oleh karena itu, semua sektor kerjasama dan investasi dengan Jepang harus didorong. "Infrastruktur masih, manufaktur kita dorong," katanya usai pertemuan.

Tak hanya itu, Rahmat menyampaikan Indonesia juga akan mendorong kerjasama teknologi pertanian. "Kita punya konsep untuk kedaulatan pangan. Itu kan pascapanen perlu teknologi, perlu industri yang mendorong dijadikan nilai tambah terus. Tentu, mereka punya teknologi," kata dia.

Sebelumnya pada 19 Januari 2015 lalu, Gubernur Japan Bank for International Coorperations (JBIC) Hiroshi Watanabe menyampaikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa perusahaan asal negaranya akan membatalkan tiga rencana investasi di Indonesia.

Watanabe menyampaikan pembatalan tiga proyek investasi di Indonesia dikarenakan Jepang memilki skala prioritas pembangunan proyek infrastruktur yang memiliki nilai urgensi yang lebih. "Jepang memiliki daftar proyek investasi, semuanya baik. Namun kami harus mampu membuat skala prioritas yang terbaik dari yang baik tersebut," jelasnya.

Belakangan baru diketahui dua dari tiga proyek infrastruktur yang dibatalkan tersebut adalah proyek High Speed Railways (HSR) atau kereta cepat Shinkansen rute Jakarta-Surabaya sepanjang 700 kilometer dengan perkiraan investasi Rp 100 triliun.

Proyek kedua yang dibatalkan adalah pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat yang bekerjasama dengan investor Jepang dan diperkirakan menelan investasi hingga Rp 34,5 triliun. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER