Jakarta, CNN Indonesia -- PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mencatat jumlah pengguna kereta listrik (KRL) pada tahun lalu mencapai 206,7 juta penumpang, meningkat 51,36 persen dibandingkan dengan statistik 2013. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi pengguna KRL sepanjang sejarah perkeretaapian di Indonesia.
"Rata-rata penumpang Januari 2015 itu 647 ribu orang per hari. Luar biasa peningkatan penumpang. Kalau orang pagi-pagi tidak bisa naik KRL bukan karena tidak mau, tapi karena kami sudah tidak mampu menampung," ujar Direktur Utama PT KCJ Tri Handoyo di Jakarta, Selasa (3/2).
Untuk menunjang operasi, kata Tri Handoyo, KCJ telah melakukan sertifikasi 40 rangkaian KRL, yang terdiri atas 18 kereta. Pengembangan tersebut merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan target 1,2 juta penumpang per hari pada 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian rangkaian yang telah dibeli pada 2013 dan 2014 digunakan untuk mengganti rangkaian KRL yang membutuhkan perawatan jangka panjang," jelasnya.
Selain itu, Tri Handojo mengatakan pihaknya juga meningkatkan frekuensi perjalanan KRL sebesar 32 persen, dari 560 perjalanan per hari pada 2013 menjadi 739 perjalanan pada 2014. Kendati frekuensi ditambah, KCJ mengklaim tingkat gangguan turun hingga 46,61 persen.
"Sesuai penugasan dari pemerintah harus mengangkut 1,2 juta penumpang, kami sudah merencakan setiap tahun terus menambah armada 125 unit tahun ini, dan target 1.300 armada baru hingga 2019," ujar Direktur Teknik KCJ John Roberto.
Sebelumnya, PT KAI melakukan pinjaman sindikasi dari empat bank senilai Rp 4 triliun. Sebanyak Rp 680 miliar dari pinjaman tersebut dialokasikan kepada KCJ, sedangkan sisanya Rp 3,4 triliun dipakai oleh perusahaan induk. Dengan belanja modal (capital expenditure) mencapai Rp 200 miliar tahun ini, KCJ fokus pada pembenahan sarana KRL.
"Investasi KCJ 2015, selain beli KRL, kami juga mengembangkan prasarana stasiun, IT, di samping bangunan dan peralatan KRL. Sedangkan investasi-investasi yang lebih besar, seperti rel signal, masih di bawah PT KAI," ujar Direktur Keuangan KCJ Murdikayanto.
(ags/gen)