Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menargetkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hinga delapan persen selama lima tahun ke depan, salah satunya melalui pembangunan infrastruktur di daerah-daerah.
Melihat peluang ini, banyak dari negara-negara asing yang turut tertarik untuk bergabung dengan proyek ini dari sebagai investor hingga menjadi arsitek infrastruktur, salah satunya ialah Turki. Keinginan Turki ini disampaikan melalui Duta Besar Turki Untuk Indonesia Zekeriya Akcam.
"Kami (Turki) memiliki arsitek konstruksi yang baik, tidak kalah dengan negara Eropa, ditambah lagi negara kami sangat menyukai kewirausahaan, bisnis sehingga kami tidak takut mengambil risiko," ucap Zekeriya usai bertemu Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di kantornya, Jakarta, Kamis (05/02).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turki meyakini bisa menjadi salah satu negara yang dilibatkan proses pembangunan ini dibekali dengan latar belakang negara mereka yang dinilai telah sukses mendorong perkembangan infastruktur diberbagai negara salah satunya Rusia, Timur Tengah, Jepang, Amerika Serikat, dan Afrika.
Zekeriya menuturkan bahwa kedatangannya bertemu dengan Wapres Jusuf Kalla juga sebagai salah satu apresiasi terhadap Indonesia yang menerima kehadiran Turki dan dirinya dengan hangat di Jakarta, selain itu juga menyampaikan posisi hubungan bilateral antara Turki dan Indonesia.
Indonesia dinilai menjadi salah satu negara penting bagi Turki karena merupakan dua negara islam yang sukses menjalankan demokrasi, selain itu geografis Indonesia yang strategis dengan sumberdaya alamnya dinilai sangat cocok memperkuat dan mempererat hubungan perdagangan dua negara.
"Terletak diantara dua benua dan dua samudera, jadi posisi dan kehadiran Indonesia sangat penting," ucapnya.
Kendati demikian, Zekeriya tidak mau menceritakan lebh dalam dan sejauh dalam apa keterlibatan Turki dalam setiap pembangunan infrastruktur garapan Jokowi-JK.
"Di negara kami pun saat ini sedang membangun sebuah jembatan ketiga setelah sebelumnya bangun dua jembatan, tujuannya untuk memudahkan transportasi dan distribusi," ujarnya.
Zekeriya menyampaikan keyakinannya ini berasaskan berhasilnya penandatanganan MoU antara Turki dan Indonesia terkait dengan alutsista negara yang mampu membantu pertahanan dan keamanan negara.
Turki yakin dengan pengembangan dan kerjasama ini akan membawa suatu inovasi dalam bidang teknologi yang manfaatnya bisa dirasakan kedua negara. Pada November lalu, dibentuk kerjasama secara resmi antara Indonesia dengan Turki dalam bidang pertahanan.
"Penandatanganan MoU dengan Turki ini dalam konteks pembuatan dan pengembangan
medium tank. Kemudian tadi juga sudah melaporkan dari masing-masing negara," ujar Dirjen Pothan Kemhan Timbul Siahaan di JIExpo, Jakarta, Jumat (7/11).
(pit/pit)