Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi belum akan keluar dari zona merah pada perdagangan Jumat (6/2) menyusul respon negatif investor terhadap perlambatan ekonomi nasional. Indeks kemungkinan bergerak dalam rentang rentang support 5250-5268 dan resisten 5286-5315.
Reza Priyambada, Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), mengatakan pada perdagangan hari sebelumnya, Kamis (5/2), IHSG melemah dan masuk zona merah menyusul aksi ambil untung pelaku bursa pasca BPS merilis laporan PDB 2014. Pergerakan turun bursa menunjukan respon negatif pelaku pasar terhadap perekonomian Indonesia yang juga dibarengi dengan sentimen negatif dari global.
"Adanya awan hitam negatif mengurangi potensi IHSG untuk dapat kembali rebound meski kami masih berharap adanya kesempatan bagi IHSG untuk dapat menguat di akhir pekan," tulis Reza dalam riset harian WKSI, Kamis (5/2) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bursa global, pelemahan terjadi pada pasar modal AS dan turut mempengaruhi laju bursa saham Asia, yang sebagian besar banyak menghabiskan waktu di zona merah. Bursa saham China masih melanjutkan pelemahannya seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar bahwa injeksi modal ke sistem perbankan dari bank sentral dan pemangkasan rasio reserve requirement perbankan sebesar 50 bps belum cukup mampu memulihkan ekonomi China dengan cepat.
Hingga ulasan ini dibuat, laju bursa saham Eropa berada di zona merah seiring respon negatif pelaku pasar terhadap kebijakan ECB yang menolak permintaan pinjaman oleh Yunani. Padahal sebelumnya, banyak pelaku pasar yang berharap kunjungan Yunani ke beberapa Negara-negara kreditor di Zona Euro serta ECB dapat membuahkan hasil sehingga dapat menolong Yunani untuk memulihkan utang-utangnya. Rilis positif dari kenaikan factory orders Jerman dan indeks Halifax house price Inggris belum mampu mengimbangi aksi jual tersebut.
Laju variatif dimungkinkan akan kembali terjadi pada laju bursa saham AS seiring dengan akan dirilisnya neraca perdagangan yang kemungkinan masih akan defisit.
Laju Rupiah berada di bawah target level support 12.612. Tidak adanya respon positif membuat laju Rupiah kembali ke zona merah sehingga mengurangi peluang untuk dapat bertahan di zona hijaunya. Reza menghimbau pelaku pasar untuk tetap mencermati potensi pelemahan lanjutan kurs di kisaran Rp 12.660-12.650 (kurs tengah BI).
(ags/ags)