Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 5.263-5.275 dan resisten 5.293-5.305 pada perdagangan Senin (2/2), dengan kecenderungan bergerak fluktuatif karena menunggu rilis data ekonomi dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Reza Priyambada, Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia, mengatakan masih adanya aksi beli membuat IHSG mampu berada di zona hijau namun, meninggalkan utang gap 5.266-5.281 sehingga penguatan tersebut masih rentan pembalikan arah.
“Apalagi jika di pekan depan, sentimen dari rilis data-data ekonomi tidak berhasil memberikan sentiment positif pada pelaku pasar maka aksi jual pun kembali terjadi,” ujarnya dikutip dari riset, Sabtu (31/1)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai sebaiknya investor tetap cermati perubahan yang yang terjadi dan waspadai adanya potensi pelemahan lanjutan jika sentimennya masih negatif.
“Laju IHSG mampu melampaui kekhawatiran estimasi kami yang masih akan bergerak melemah dengan adanya aksi jual,” katanya
Sebelumnya, Reza menyatakan meski masih ada aksi beli yang menahan pelemahan lebih dalam, namun IHSG telah membentuk tren penurunan jangka pendek. Belum adanya sentiment positif membuat laju IHSG masih dalam baying-bayang pelemahan.
Meski pada perdagangan pekan lalu laju IHSG dihadang dengan variatif cenderung melemahnya bursa saham Asia dan Eropa serta masih melemahnya laju Rupiah, namun laju IHSG masih mampu berakhir di zona hijau dengan memanfaatkan penguatan pada laju bursa saham AS.
“Aksi beli pada saham-saham perdagangan ritel, otomotif, dan perkebunan (didukung pemberitaan akan adanya kenaikan produksi) turut menopang kenaikan IHSG saat itu,” jelasnya.
Pertimbangan saham :
- WSKT 1670-1725
- APLN 420-463
- META 185-196
- DILD 600-645
- BBRI 11575-11800
- LPCK 11300-11575
(ags/ags)