JK Optimistis Harga Beras Normal Bulan ini

Noor Aspasia Hasibuan dan Eliza Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 23 Feb 2015 19:59 WIB
Guna menormalkan harga beras di masyarakat, JK menginstruksikan Bulog salurkan 300 ribu ton raskin bulan ini.
Dua ibu menggendong beras yang dibeli dalam rangka operasi pasar di Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta, Minggu, 22 Februari 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menginstruksikan Perum Bulog untuk segera menyalurkan beras miskin (raskin) sebanyak 300 ribu ton untuk persediaan bulan ini. Instruksi tersebut dilakukan lantaran distribusi beras pada bulan November hingga Desember tahun lalu sempat macet karena masalah administrasi. 

"Karena (ada) masalah administrasi teknis selama tiga bulan terakhir, jadi raskin yang seharusnya keluar lima ratus ribu ton sekian baru keluar sebesar 140," kata Jk usai
memimpin rapat beras di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (23/2).

JK mengungkapkan, adanya penyaluran raskin sebanyak 300 ribu ton bulan ini akan menjamin ketersedian stok di masyarakat. Ia pun meyakini dengan adanya stok beras sebesar 1,5 juta ton di Bulog, harga jual raskin akan kembali normal seiring.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi sampai saat ini tidak (perlu) ada impor. Walaupun setelah dipelajari, masalah supply raskin kurang dari 350 ribu ton," tutur JK.

Hanya Musiman

Dikesempatan berbeda, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan tingginya harga beras yang terjadi belakangan ini tak akan berlangsung lama. Sofyan menerangkan, tingginya harga jual beras di beberapa dearah termasuk Jakarta disebabkan oleh kurang pasokan dari petani ke pedangan.

"Maret panen signifikan, April panen raya. Jadi ini persoalan seasonal yang harus kita atasi dengan menambah pasokan sebanyak mungkin ke pasar," kata Sofyan usai menghadiri rapat di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Senin (23/2).

Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar, beras kualitas menengah yang awalnya Rp 9.000 per kilogram kini sudah mengalami kenaikan 30 persen menjadi Rp 12.000 per kilogram. 
Untuk kualitas premium, harganya sendiri sudah mencapai Rp 15.000 per kg dari sebelumnya Rp 11.000 per kilogram. Kenaikan harga sendiri dinilai sudah melampaui rekor lantaran pada tahun sebelumnya eskalasi harga tak sampai drastis seperti sekarang.
(dim/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER