Banyak Mengeluh, JK Sentil Menteri Pariwisata Arief Yahya

Noor Aspasia Hasibuan, Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 17 Feb 2015 13:30 WIB
JK meminta agar Arief Yahya lebih gencar beraksi untuk bisa menyaingi pariwisata Malaysia daripada gencar mengeluh. Menteri Pariwisata Arief Yahya (kanan) berbincang dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya mengutarakan keluh kesahnya terkait kondisi pariwisata tanah air yang dinilainya sangat tertinggal jauh dibandingkan Malaysia.

"Jika head to head dengan Indonesia, Malaysia sudah hattrick soal pariwisata. Bahkan dengan memasang target capai dua puluh juta wisatawan asing belum bisa mengalahkan mereka," kata Arief dalam sambutannya di Musyawarah Nasional Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), di Hotel Grand Syahid Jaya, Jakarta, Selasa (17/2).

Keluhan Arief tersebut disampaikan dihadapan puluhan anggota PHRI dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang juga turut diundang oleh asosiasi.

Menanggapi pernyatan mantan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tersebut, JK malah meminta agar Arief lebih gencar beraksi untuk bisa menyaingi Malaysia daripada gencar mengeluh.

"Itu keluhan klasik, bahwa kita kalah dari Malaysia dan ini merupakan keluhan abadi. Tiap menteri mengeluarkan keluhan yang hampir sama jadi hasilnya tetap saja seperti itu," kata JK.

Menurut JK, Kementrian Pariwisata saat ini sudah difasilitasi oleh pemerintah untuk menggenjot industri pariwisata dengan peningkatan anggaran empat kali lipat dalam APBNP 2015 menjadi Rp 1,2 triliun. Anggaran ini menurut JK bisa digunakan Arief untuk aktif berpromosi, terutama dengan melibatkan media internasional.

"Tapi yang dipromosikan jangan hanya itu melulu, orang bisa bosan juga melihatnya," kata JK yang disambut tawa anggota PHRI.

Diakhir pidatoya, JK meminta kembali Arief beserta seluruh menteri dalam kabinet kerja untuk bekerja keras dalam membangun pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam lima tahun kedepan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Arief untuk fokus mempromosikan dan mengembangkan potensi wisata dari Provinsi Bali, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau khususnya Pulau Batam. Sebab tiga daerah tersebut menyumbang 90 persen dari total penerimaan sektor pariwisata Indonesia.

Setelah itu, Arief diminta untuk membangun pariwisata kota Bandung, Surabaya, Makassar, Provinsi Jawa Tengah beserta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Provinsi Sumatera Utara. Dalam lima tahun ke depan, Jokowi menargetkan Kementerian Pariwisata bisa mendatangkan 20 juta wisatawan asing dan meningkatkan penerimaan devisa negara menjadi empat kali lipat melalui wisata bahari.

Sepanjang tahun lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah turis asing yang berwisata di Indonesia sepanjang 2014 mencapai 9,44 juta orang, meningkat 640 ribu jiwa atau 7,19 persen dibandingkan dengan kunjungan tahun sebelumnya 8,8 juta jiwa. (gen/gen)
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER