Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Tabungan Negara Tbk melansir telah menurunkan suku bunga kredit perumahan rakyat (KPR) sebesar 0,75 persen hingga 2 persen sejak beberapa waktu lalu. Penurunan suku bunga KPR sendiri dilakukan menyusul turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 0,25 basis poin, dari semula 7,75 persen menjadi 7,5 persen."Kami sudah menurunkan daripada KPR-KPR yang lama," kata Direktur Utama BTN Maryono di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (23/2/2015).Maryono menjelaskan, turunnya suku bunga KPR perseroan akan disesuaikan dengan segmen yang ada. Untuk yang non subsidi, contohnya, penurunan suku bunga KPR BTN akan berada di angka 75 basis poin atau sekitar 0,75 persen. Adapun untuk rumah subsidi non Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), penurunan suku bunganya mencapai 200 basis poin atau berkisar 2 persen. Sedangkan untuk rumah FLPP, kata Maryono, suku bunga KPR masih tetap berada di level 7,25 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tergantung segmen untuk subsidi, bukan FLPP ya (melainkan) subsidi di luar FLPP karena FLPP itu kan 7,25 persen. Di luar itu turun di sekitar 200 basis poin. Itu Pak Direktur sudah putuskan 2 persen turun," papar dia. Turunkan Uang Muka
Selain suku bunga, Maryono bilang, pihaknya juga akan menurunkan uang muka atas pembelian rumah KPR subsidi dengan menimbang jenis pekerjaan. Untuk kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS), misalnya, uang muka pembelian rumah akan diturunkan dari 5 persen menjadi 1 persen.
Disamping itu, BTN juga berencana menurunkan besaran uang muka pembelian rumah bagi kalangan buruh mencapai 5 persen dari 10 persen. "Awal
bulan (Maret) sudah bisa. Tapi bunga masih sama seperti sebelumnya karena kita masih menunggu keputusan pemerintah dan sekarang masih dalam proses," tuturnya.
Sebagai pengingat, dalam APBNP 2015 pemerintah telah menganggarkan Rp 5,1 triliun untuk FLPP. Adapun anggaran FLPP akan disalurkan untuk pembiayaan 65.000 unit rumah yang tersebar di sejumlah daerah.
(dim/gir)