Jusuf Kalla Jamin Harga Beras Bakal Kembali Normal

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Minggu, 01 Mar 2015 08:19 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meninjau langsung gudang beras Perum Bulog di Makassar, Sulawesi Selatan guna menjamin keamanan stok nasional.
Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil seusai menggelar rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/12). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meninjau langsung gudang beras Perum Bulog di Makassar, Sulawesi Selatan. Dari peninjauan ini, JK memastikan stok beras nasional masih tersedia dan aman, serta menjamin harga beras bakal kembali normal.

"Artinya stok nasional 1,4 juta ton itu secara fisik ada, tadi kan gudang penuh. Saya bilang, kenapa belum keluar, ya karena tidak ada perintah," kata JK usai meninjau Bulog, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/2).

JK menjelaskan, saat ini stok yang tersedia di Sulwesi Selatan bisa didistribusikan ke daerah lain sehingga stok nasional bisa aman dan terpenuhi. Apalagi minggu depan petani beras akan mulai panen. Jika ditotal, maka provinsi Sulawesi Selatan memiliki sumbangsih hingga 90 ribu ton, terutama untuk raskin yang akan didistribusikan ke 22 provinsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan yang sama JK juga menjamin harga beras akan kembali normal. JK memperhitungkan harga beras dan raskin dibuat berbeda untuk memperhitungkan kesejahteraan petani beras. Masyarakat berpenghasilan rendah bisa membeli raskin dengan harga di bawah dua ribu rupiah.

"Kalau harga beras normal kan Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kilogram, itu supaya petani dapat pendapatan lebih baik. Tapi yang raskin nanti dapat harga Rp 1.600, luar biasa kan? Yang di tengah (kelas masyarakat) silakan menyesuaikan," kata JK menjelaskan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi pun telah memastikan harga beras turun dan kembali normal pada pekan depan menyusul serangkaian oeprasi pasar terbuka yang telah digelar pemerintah.

"Beras pasti turun seminggu ke depan," ujar Jokowi ketika melakukan inpeksi mendadak di Pasar Rawamangun, Jakarta, Sabtu (28/2).

Masalah kenaikan beras menimpa belakangan ini disebabkan oleh keterlambatan penyaluran beras akibat masalah administrasi teknis selama tiga bulan terakhir. Hal itu menyebabkan raskin yang seharusnya keluar 500 ribu ton, hanya tersalurkan kurang dari 200 ribu ton.

Untuk mengatasi hal ini pemerintah akan menggelontorkan 300 ribu ton raskin bulan ini sehingga harga beras kembali normal. "Jadi sampai saat ini tidak (perlu) ada impor. Walaupun setelah dipelajari, sebelumnya ada masalah kekurangan suplai raskin sekitar 350 ribu ton," tutur JK. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER