Jokowi Minta Nasib Freeport dan Total Ditentukan Bulan Depan

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 16 Mar 2015 20:50 WIB
Desakan ini terkait nilai investasi yang mencapai US$ 42,5 miliar atau berkisar Rp 552 triliun.
Presiden RI Joko Widodo Memberikan Keterangan Pers Tentang Penunjukan Komjen Badrodin Haiti sebagai Kapolri, Istana Merdeka. (Setpres/Edi)
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo atau lebih dikenal dengan Jokowi mendesak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said segera menyelesaikan rekomendasi final terkait perpanjangan kontrak pertambangan PT Freeport Indonesia di Papua. Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta Menteri Sudirman untuk secepatnya memutuskan kelanjutan kontrak blok Mahakam di Kalimantan Timur yang saat ini dikelola Total E&P Indonesie.

"Tadi ketika rapat terbatas Presiden Joko Widodo memberi arahan untuk menyelesaikan masalah Freeport dan Blok Mahakam secepatnya. Saya diberikan waktu maksimal satu bulan untuk menyelesaikan dua item tersebut," ujar Sudirman dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (16/3).

Sudirman mengatakan, saat ini jajarannya tengah mendalami keseriusan manajemen Freeport yang beberapa waktu lalu telah menyodorkan proposal perpanjangan kontrak pertambangannya. Perpanjangan kontrak sendiri diajukan seiring kian dekatnya batas waktu kontrak Freeport yang habis pada 2021 mendatang. 

Lantaran perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu akan menanamkan investasi sebesar US$ 17,5 miliar melalui proyek tambang bawah tanah di Papua dan pabrik smelter di Gresik, Jawa Timur, Jokowi pun meminta agar Sudirman mempertimbangkan secara seksama mengenai rekomendasi final untuk kontrak kedepannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(dim/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER