Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 3 triliun pada semester I 2015. Sedianya, penggunaan dana obligasi akan dipakai untuk mendukung ekspansi kredit perseroan tahun ini.
"Karena aset BTN terutama rumah subsidi butuh dana jangka panjang sampai 20 tahun. Kalau kita biayai dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang jangka pendek, akan menimbulkan risiko miss match," ujar Direktur Bank BTN, Iman Nugroho Soeko usai gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan di Jakarta, Selasa (24/3).
Melalui penerbitan obligasi ini, Iman bilang, pihaknya optimis pertumbuhan bisnis perseroan 2015 akan jauh lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. Apalagi ketika saat ini BTN sudah mendapat mandatori dari pemerintah untuk mendukung program 1 juta unit perumahan rakyat.
Oleh karena itu, ia meyakini kinerja perseroan akan meningkat dalam beberapa waktu mendatang. ”Pertumbuhan kredit Bank BTN diproyeksikan mampu tumbuh mencapai 19 persen, atau diatas pertumbuhan kredit industri yang diproyeksikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencapai 15 persen,” tegas Iman.
Sebagai catatan, pada akhir tahun lalu BTN berhasil membukukan penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai Rp 116 triliun. Angka ini diketahui tumbuh sekitar 15,38 persen dibandingkan capaiannya pada 2013 di angka Rp 100,46 triliun. Sebelumnya, Direktur Utama BTN Maryono pun meyakini program 1 juta unit rumah dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang terkendala dalam menyiapkan uang muka (DP) untuk pembelian rumah melalui fasilitas kredit perbankan.
Targetkan Pertumbuhan Aset
Hingga akhir 2014, BTN diketahui berhasil mencatatkan total DPK hingga Rp 106,4 triliun, atau tumbuh 10,67 persen dari periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp 96,21 triliun. Adapun laba bersih Bank yang memiliki lini bisnis utama di sektor pembiayaan rumah itu tahun lalu mencapai Rp1,1 triliun dengan angka pertumbuhan aset sebesar 10,22 persen menjadi Rp 144,57 triliun pada akhir 2014.
Dengan total aset tersebut, BTN kini berada di posisi ke 9 bank dan menargetkan bisa menduduki urutan 7 sebagai bank dengan nilai aset terbesar di Indonesia. "Pertama BTN akan menaikan fee based income, kedua kita akan perbanyak menjual produk-produk consumer banking yang terkait dengan KPR, selanjutnya menguatkan DPK melalui tanbungan perumahan, hingga menaikan fasilitas sistem pembayaran," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(dim/gen)