BCA Siapkan Rp 10,6 Miliar demi Program Laku Pandai

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2015 07:06 WIB
BCA akan banyak menggunakan dana tersebut untuk mendidik agen dan trainer di daerah termasuk melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiatmadja usai menghadiri peluncuran logo Laku Pandai di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Kamis (26/3). (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyiapkan dana sebesar Rp 10,6 miliar sebagai investasi awal program layanan keuangan tanpa kantor atau program laku pandai. Investasi tersebut sebagian besar digunakan untuk mendidik agen laku pandai sekaligus melakukan sosialisasi ke masyarakat secara rutin.

“Untuk mendidik agen, mendidik trainer-trainer karena konsep kami bukan hanya jualan produk tapi bagaimana mengedukasi (masyarakat). Nah itu yang mahal. Kami harus meng-hire orang (agen), mengumpulkan masyarakat setempat nah ini rutin kan. Tidak bisa untuk sekali datang langsung mengerti,” tutur Direktur Utama BCA Jahja Setiaadmadja ketika ditemui usai menghadiri peluncuran logo laku pandai di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta, Kamis (26/3).
 
BCA tidak memasang target tinggi untuk merekrut agen bank yang menjalankan program laku pandai di daerah-daerah. Sampai akhir tahun, BCA hanya menargetkan 3 ribu agen laku pandai dapat direkrut untuk melakukan penetrasi pasar keuangan di rural area. Jumlah tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) yang menargetkan dapat memiliki 50 ribu agen laku pandai hingga akhir tahun.

“Tahun ini baru 3 ribu lah karena tadi konsepnya literasi plus produk. Tidak sekedar buka agen, tetapi buka agen lalu mendidik masyarakat situ (untuk) diundang masuk. Jadi ini prosesnya lebih lamban dibandingkan jualan produk saja,” tutur Jahja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jahja, segmen masyarakat pedesaan merupakan segmen baru mengingat selama ini BCA lebih banyak hadir di perkotaan. Kendati demikian, Jahja menyambut baik program laku pandai dan berharap dapat meningkatkan pengetahuan keuangan masyarakat. Nantinya, agen-agen BCA akan terjun ke masyarakat untuk mengajarkan cara mengatur keuangan.

“Oleh sebab itu kami tidak berani menjanjikan suatu jumlah agen yang spektakular jumlahnya karena kami sadar kami lebih mau mencoba mengutamakan kuantitas daripada kualitas,” tuturnya.

Diharapkan, dalam lima tahun ke depan, program laku pandai BCA dapat menarik 19 hingga 20 juta nasabah dengan jumlah agen setidaknya meningkat menjadi 32 ribu agen. Sedangkan untuk volume transaksi Jahja belum berani menargetkan karena baginya lini bisnis ini masih baru bagi perusahaannya.

“BCA itu baru di bisnis ini, masih baby. Kami belum berpengalaman seperti BRI. Jadi kami harus melihat dulu, lakukan studi,” ujarnya.

Kabupaten Grobogan (Jawa Tengah) menjadi kota sasaran pertama bank berkode emiten BBCA ini pada 6 April 2015 mendatang. Rencananya sampai akhir tahun laku pandai BCA akan merambah kota-kota lain di Jawa seperti Jombang (Jawa Timur), Jepara (Jawa Tengah), Wonogiri (Jawa Tengah), dan Wonosari (Yogyakarta). (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER