Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman meminta Perusahaan Umum (Perum) Bulog untuk menjaga jumlah stok beras nasional di angka 4 juta ton sepanjang tahun ini. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan stok tahun lalu sebanyak 3,4 juta ton.
Menurut Amran, angka minimum tersebut diharapkan bisa tercapai usai pemerintah berjanji akan menambah jumlah lahan sawah seluas 700 ribu hektare tahun ini. “4 juta ton itu stok minimum yang dikelola Bulog. Saya sudah membentuk tim khusus yang akan menambah luas sawah sekitar 700 ribu hektare,” kata Amran dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Selasa (7/4).
Meskipun tidak menyinggung lebih banyak terkait teknis pengadaan sawah oleh tim khusus tersebut, Amran hanya menyebut tambahan luas sawah baru akan menambah luas sawah nasional menjadi 8,8 juta hektare dari sebelumnya 8,1 juta hektare.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan kementerian terkait untuk bisa memastikan pembelian beras dari petani oleh pemerintah selama 1-1,5 bulan ke depan, bertepatan dengan masa panen raya di sejumlah daerah di Indonesia.
“Pembelian mungkin hanya 1 sampai 1,5 bulan, ini penting karena target yang besar sekali untuk swasembada pangan. Menteri Pertanian harus bisa merinci berapa produksi yang ada, dan yang akan diserap Bulog berapa,” tegasnya.
Alih Fungsi SawahSebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa jumlah produksi padi nasional sepanjang 2014 diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,63 persen menjadi 70,83 juta ton dari realisasi produksi 2013 sebanyak 71,28 juta ton.
Deputi Bidang Statistik Distribusi Barang dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo mengungkapkan penurunan jumlah produksi padi kemungkinan besar disebabkan oleh berkurangnya luas lahan panen sebanyak 41.612 hektare menjadi 13,79 juta hektare dari sebelumnya 13,83 juta hektare.
Sasmito mencatat, berkurangnya luas sawah terjadi di Pulau Jawa seluas 66.843 hektare menjadi 6,4 juta hektare dari sebelumnya 6,46 juta hektare. Kondisi tersebut mengakibatkan penambahan luas sawah di luar Pulau Jawa seluas 25.231 hektare menjadi 7,39 juta menjadi tidak berarti karena luar lahan panen secara keseluruhan berkurang.
“Akibatnya penurunan produksi padi tahun lalu terjadi di Pulau Jawa sebesar 0,83 juta ton, sedangkan produksi padi di luar Pulau Jawa mengalami kenaikan sebanyak 0,39 juta ton,” kata Sasmito beberapa waktu lalu.
Berdasarkan Provinsi, penurunan produksi padi terbesar terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
(gen)