
Setelah PLN, Satu Lagi BUMN Migas Siap Lakukan Lindung Nilai
Elisa Valenta Sari, CNN Indonesia | Jumat, 10/04/2015 18:01 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah PT PLN (Persero) membuat kesepakatan lindung nilai dengan tiga bank badan usaha milik negara (BUMN), Bank Indonesia (BI) menyebut PT Pertamina (Persero) juga akan segera melakukan lindung nilai atau hedging.
Direktur Task Force Financial Deepening BI Nanang Hendarsyah mengatakan saat ini manajemen Pertamina tengah melakukan persiapan dan perhitungan kebutuhan transaksi lindung nilai untuk mengamankan pinjaman luar negeri yang dibuatnya.
"Memang sedang dalam persiapan masuk hedging kita tidak bisa sampaikan, angka masih dalam diskusi," kata Nanang di Gedung BI, Jumat (10/4).
Niat baik perusahaan migas ini disambut baik oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Pasalnya Rini berharap Pertamina mengikuti jejak PLN yang melakukan lindung nilai.
"Sekarang kita harapkan ke depan Pertamina juga, kemudian seperti Krakatau Steel, Antam, kita lagi melihat kemungkinan itu. Jadi memang kami dorong untuk dapat melakukan lindung nilai," ujarnya.
Untuk diketahui sampai semester I 2014 lalu, Pertamina tercatat membukukan laba komprehensif yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar US$ 1,13 miliar. Turun 24,16 persen dibandingkan perolehan laba bersih semester I 2013 sebesar US$ 1,49 miliar.
Meskipun Pertamina berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 36,73 miliar, naik 6,03 persen dibandingkan pendapatan semester I 2013 sebesar US$ 34,64 miliar namun beban usaha perseroan juga membengkak.
Pertamina tercatat menghabiskan biaya operasional US$ 33,23 miliar sepanjang semester I 2014 atau naik 6,5 persen dibandingkan periode yang sama di 2013 sebesar US$ 31,2 miliar. (gen)
Direktur Task Force Financial Deepening BI Nanang Hendarsyah mengatakan saat ini manajemen Pertamina tengah melakukan persiapan dan perhitungan kebutuhan transaksi lindung nilai untuk mengamankan pinjaman luar negeri yang dibuatnya.
"Memang sedang dalam persiapan masuk hedging kita tidak bisa sampaikan, angka masih dalam diskusi," kata Nanang di Gedung BI, Jumat (10/4).
Niat baik perusahaan migas ini disambut baik oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Pasalnya Rini berharap Pertamina mengikuti jejak PLN yang melakukan lindung nilai.
"Sekarang kita harapkan ke depan Pertamina juga, kemudian seperti Krakatau Steel, Antam, kita lagi melihat kemungkinan itu. Jadi memang kami dorong untuk dapat melakukan lindung nilai," ujarnya.
Untuk diketahui sampai semester I 2014 lalu, Pertamina tercatat membukukan laba komprehensif yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar US$ 1,13 miliar. Turun 24,16 persen dibandingkan perolehan laba bersih semester I 2013 sebesar US$ 1,49 miliar.
Meskipun Pertamina berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 36,73 miliar, naik 6,03 persen dibandingkan pendapatan semester I 2013 sebesar US$ 34,64 miliar namun beban usaha perseroan juga membengkak.
Pertamina tercatat menghabiskan biaya operasional US$ 33,23 miliar sepanjang semester I 2014 atau naik 6,5 persen dibandingkan periode yang sama di 2013 sebesar US$ 31,2 miliar. (gen)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
BACA JUGA
LIHAT SEMUA
EKOPEDIA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Klaim Asuransi Kantor Pemerintahan Rusak 2020 Rp1,14 M
Ekonomi • 30 menit yang lalu
PLN Perlu 12 Juta Ton Biomassa Buat Substitusi Batu Bara PLTU
Ekonomi 7 jam yang lalu
Erick Thohir Angkat Budiman Sudjatmiko Jadi Komisaris PTPN V
Ekonomi 11 jam yang lalu