BI: Naiknya Harga BBM Bisa Sumbang Inflasi April 0,04 Persen

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 30 Mar 2015 15:10 WIB
Meskipun masih menyebabkan inflasi, penetapan harga BBM yang dilakukan tiap dua pekan dipercaya BI bisa menekan lonjakan inflasi secara signifikan.
(REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar pada 28 Maret lalu dinilai Bank Indonesia (BI) bisa menambah angka inflasi April sebesar 0,04 persen. Diumumkannya kebijakan tersebut pada akhir Maret dinilai tidak akan banyak berpengaruh pada inflasi bulan tersebut namun akan terlihat di bulan berikutnya.

"Kalau BBM naik sebesar Rp 500, atau kurang lebih naiknya tujuh hingga delapan persen dari harga sebelumnya. Mengingat komponen BBM untuk inflasi sebesar empat persen, apabila dikalikan maka hasilnya bisa sekitar 0,04 persen, tapi itu untuk April," ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo ketika ditemui di Gedung BI, Jakarta, Senin (30/3).

Meskipun berperan dalam meningkatkan inflasi, Perry menilai mekanisme penetapan harga yang dilakukan pemerintah dengan mengikuti perubahan harga minyak dunia tiap dua pekan sekali bisa menekan lonjakan inflasi yang terlalu tinggi dibandingkan sebelumnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan mekanisme kenaikan dan penurunan harga BBM yang baru ini tidak menciptakan ekspetasi inflasi karena keputusan penetapannya tidak diketahui oleh publik.

"Kemarin harga tinggi kan akibat masyarakat tahu kalau BBM akan naik, makanya pelaku usaha mengantisipasi kenaikan BBM dengan menaikkan harga duluan. Tapi sekarang kan naik turunnya kecil-kecil, secara tiba-tiba juga jadi ekspektasi inflasinya juga lebih kecil," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan bahwa komponen kenaikan harga BBM tidak akan mempengaruhi inflasi di bulan Maret. Namun, dirinya mengatakan bahwa pada bulan Maret ini tidak akan lagi terjadi deflasi untuk bulan ketiga secara berturut-turut akibat fluktuasi harga bawang dan beras.

"Kami perkirakan inflasi Maret berkisar di angka 0,27 sampai 0,3 persen month on month dengan komponen terbesar dari harga bawang dan beras. Kenaikan BBM juga pasti ada perannya, namun tidak signifikan," tutur Agus ketika ditemui di tempat yang sama.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Indonesia mencatat deflasi pada Januari sebesar 0,24 persen dan Februari sebesar 0,36 persen. Hal tersebut juga diiringi dengan kebijakan BI untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin dari 7,75 menjadi 7,5 pada bulan Februari yang lalu. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER