Jakarta, CNN Indonesia -- Melalui akun twitternya @tonyfernandes, Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Group Tony Fernandes mengungkapkan rencana perusahaannya untuk melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) atas PT Indonesia AirAsia. Tidak disebutkan berapa besar jumlah saham yang bisa dibeli publik, dan kapan aksi korporasi tersebut akan dilakukan.
Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko tidak membalas upaya konfirmasi yang dilakukan. Sementara Head of Corporate Secretary and Communications Indonesia AirAsia Audrey Progastama Petriny mengaku tidak bisa memberikan informasi apapun terkait rencana tersebut, karena manajemen perusahaan masih mempersiapkan rencana tersebut.
“Maaf kami belum bisa menyampaikan informasi yang lebih detail karena semuanya masih dalam persiapan,” ujar Audrey ketika dihubungi, Senin (13/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan keuangan kuartal IV 2014 AirAsia Berhad yang dipublikasikan di Bursa Malaysia menyebutkan secara kumulatif, sepanjang tahun lalu Indonesia AirAsia berhasil mengantongi pendapatan Rp 6,34 triliun naik 9,31 persen dibandingkan realisasi pendapatan 2013 sebesar Rp 5,8 triliun.
Namun, naiknya pendapatan tersebut juga diimbangi oleh bertambahnya biaya operasional perseroan. Sehingga Indonesia AirAsia mengalami rugi setelah pajak sebesar Rp 856,33 miliar atau naik 129,02 persen dibandingkan kerugian setelah pajak di 2013 sebesar Rp 373,91 miliar.
Salah satu komponen biaya operasional yang melonjak signifikan adalah biaya sewa pesawat menjadi Rp 1,18 triliun naik 37,19 persen dibandingkan biaya sewa pesawat 2013. Dengan menyebutkan jumlah pesawat yang dioperasikannya tetap berjumlah 30 unit meskipun salah satu pesawatnya bernomor penerbangan QZ8501 mengalami kecelakaan di Selat Malaka pada 28 Desember 2014, bisa dipastikan perseroan mengeluarkan uang lebih banyak untuk menyewa pesawat pengganti tersebut.
“Pelemahan nilai tukar rupiah serta kecelakaan yang akhir tahun lalu terjadi turut berdampak pada kinerja Indonesia AirAsia. Butuh waktu untuk bisa pulih dari tragedi tersebut. Bahkan pada awal 2015, dampak dari kecelakaan tersebut berimbas pada turunnya permintaan tiket Indonesia AirAsia. Namun saat ini kami melihat sudah pulih,” kata Tony beberapa waktu lalu.
Sementara itu dari sisi aset, sampai akhir 2014 lalu jumlah aset yang dimiliki Indonesia AirAsia tercatat sebanyak Rp 4,42 triliun mengalami penurunan sebesar 2,85 persen dibandingkan jumlah aset 2013 sebesar Rp 4,55 triliun.
Jumlah liabilitas perseroan tercatat naik 11,77 persen menjadi Rp 6,93 triliun dibandingkan liabilitas periode yang sama di 2013 sebesar Rp 6,2 triliun.
Indonesia AirAsia yang 49 persen sahamnya dikuasai oleh AirAsia Berhad Malaysia tersebut menerbangkan sebanyak 7,85 juta penumpang sepanjang 2014. Jumlah penumpang itu berkurang 3.310 orang dibandingkan realisasi jumlah penumpang tahun sebelumnya.
Meskipun jumlah pesawat yang dioperasikan tahun lalu tidak berubah dibandingkan 2013 sebanyak 30 pesawat, namun penurunan jumlah penumpang disebabkan oleh berkurangnya jumlah penerbangan perseroan menjadi 55.796 kali dibandingkan 2013 sebanyak 57.301 kali akibat penutupan rute yang tidak produktif.
Realisasi penumpang 2014 diketahui meleset dibandingkan target yang dipasang Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko sebanyak 8 juta penumpang.
Pembatalan PenerbanganSementara itu, terkait dengan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika AirAsia, manajemen perseroan mengumumkan pembatalan jadwal penerbangan sebagai dampak dari ditutupnya sementara Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung.
Penutupan sementara bandara untuk penerbangan komersial dilakukan pada Kamis, 23 April 2015 pukul 16.00 WIB hingga Jumat, 24 April 2015 pukul 21.00 WIB untuk mengakomodir penerbangan VIP terkait dengan diselenggarakannya ajang tersebut.
Berikut ini adalah nomor penerbangan AirAsia dari dan menuju Bandung yang dibatalkan selama 2 hari pada Kamis, 23 April 2015 dan Jumat, 24 April 2015:
1. QZ 361 / QZ 367, Bandung - Singapura, pukul 10.40 / 13.50 WIB
2. QZ 362 / QZ 368, Singapura - Bandung, pukul 19.15 / 17.00 WIB
3. QZ 173 / QZ 177, Bandung – Kuala Lumpur, pukul 11.50 / 16.15 WIB
4. QZ 172 / QZ 176, Kuala Lumpur - Bandung, pukul 15.20 / 19.45 WIB
5. QZ 7910, Bandung - Denpasar, pukul 17.15 WIB
6. QZ 7911, Denpasar - Bandung, pukul 20.20 WIB.
Dan berikut ini adalah penerbangan AirAsia dari dan menuju Bandung yang dibatalkan hanya pada Jumat, 24 April 2015:
1. QZ 7912, Bandung - Denpasar, pukul 06.00 WIB
2. QZ 7913, Denpasar - Bandung, pukul 09.15 WIB
3. QZ 7581, Bandung – Pekanbaru, pukul 06.50 WIB
4. QZ 7582, Pekanbaru - Bandung, pukul 09.00 WIB
5. QZ 365, Bandung - Singapura, pukul 17.15 WIB
6. QZ 366, Singapura - Bandung, pukul 20.20 WIB
7. QZ 7632, Bandung - Surabaya, pukul 11.05 WIB
8. QZ 7631, Surabaya - Bandung, pukul 12.55 WIB
Indonesia AirAsia menawarkan dua opsi yang bisa dipilih penumpang yang penerbangannya dibatalkan yaitu:
1. Pemindahan jadwal penerbangan (
reschedule) di rute yang sama maksimal empat belas hari setelah pembatalan penerbangan tanpa dikenakan biaya.
2.
Credit Shell, yaitu deposit di AirAsia senilai harga tiket yang dapat digunakan untuk pembelian tiket AirAsia lainnya dengan masa berlaku tiga bulan.
(gen)