Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Pertamina (Persero) menyatakan produk baru bahan bakar minyak (BBM) Pertalite akan
dilego di kisaran Rp 7.300 per liter sampai Rp 8.600 per liter. Nantinya, penetapan harga Pertalite bakal mengikuti mekanisme pasar seperti halnya penjualan produk Pertamax.
"Ini karena produk Pertalite memang bukan BBM subsidi dan akan berfluktuatif. Kalau soal harga, Pertalite akan berada diantara Premium dan Pertamax," ujar Iskandar di Jakarta, Jumat (17/4).
Iskandar mengungkapkan peluncuran produk Pertalite tak lepas dari rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang menginginkan agar Pertamina lagi menjual produk Premium. Akan tetapi, Pertamina masih enggan memasang target kapan produk bensin tak lagi dijual dari perseroan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Karena pada dasarnya kami ingin melihat respons masyarakat akan seperti apa dengan produk ini. Produk Pertalite sendiri memang dijual untuk secara pelan-pelan menghilangkan impor bensin RON 88 karena rekomendasi Pak Faisal dan kawan-kawan di Tim Reformasi Tata Kelola Migas," ujar Iskandar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kesempatan berbeda, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi pun mendukung langkah Pertamina yang akan meluncurkan produk baru bernama Pertalite. Menurutnya, peluncuran baru ini dinilai akan memberikan varian bensin baru kepada konsumen.
"Apalagi ketika Pertalite punya kandungan oktan 90 yang lebih bagus dari Premium. Harusnya konsumen akan tertarik karena produk ini bisa menghasilkan kerja mesin yang lebih optimal ketimbang pakai premium," tuturnya.
(dim/gen)