Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Pertamina (Persero) telah merampungkan proposal rencana pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur yang sudah diajukan ke pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said untuk mendapat persetujuan.
Dari pembicaraan dengan CNN Indonesia, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan setidaknya ada enam pokok usulan yang diajukan Pertamina sebelum mengambil alih pengelolaan Mahakam dari Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation. Enam usulan tersebut adalah:
Pertama
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan migas pelat merah itu mengusulkan agar kelanjutan pengelolaan Blok Mahakam dilakukan mulai 1 Januari 2018 dengan operator baru dalam hal ini Pertamina. Pengalihan tersebut akan dilakukan manajemen Pertamina dengan memberikan kontrak bagi hasil (
production sharing contract/PSC) yang lebih baik dari operator sebelumnya.
Kedua
Pemerintah memberikan 100 persen hak partisipasi atau
participating interest (PI) Blok Mahakam kepada Pertamina yang kemudian dapat dilakukan kerjasama termasuk dengan operator saat ini yakni Total dan Inpex.
Dengan kata lain, apabila Total atau Inpex masih berminat untuk memiliki PI blok yang diprediksi masih menyimpan cadangan gas sebesar 4 triliun kaki kubik (TCF) itu kedua perusahaan harus melakukan skema business to business.
“Bisa berupa akuisi PI atau mekanisme swap dengan blok yang dikelola dua perusahaan itu di luar Indonesia,” ujar Syamsu ketika dihubungi, Rabu (15/4).
KetigaMasa transisi pengelolaan blok Mahakam oleh Pertamina dimulai sejak 1 Januari 2016. Oleh karena itu, Syamsu mengatakan Direktorat Hulu Pertamina tengah fokus mempersiapkan proses transisi agar produksi tidak terganggu.
KeempatPertamina meminta dukungan pemerintah agar Total dan Inpex menyelesaikan kewajiban hingga habisnya masa kontrak pada 31 Desember 2017.
Syamsu menyebut kewajiban-kewajiban itu meliputi penyelesaian rencana pengembangan wilayah kerja atau plan of development (POD) yang telah disetujui hingga 2017, kewajiban penyetoran dana pemulihan tambang atau Abandonment Site Restoration (ASR).
“Hingga pembayaran hak-hak pekerja Total di Blok Mahakam,” tegasnya.
KelimaPertamina menyatakan kesiapannya jika pada akhirnya pemerintah meminta perusahaan migas pelat merah ini menjaga kelangsungan investasi pada masa transisi di medio 2016 hingga 2017 dengan skema komersial.
KeenamPertamina akan mengintegrasikan sumber daya manusia yang saat ini mengelola blok Mahakam ke dalam organisasi Pertamina.
"Itu beberapa poin yang kami usulkan ke pemerintah," tutur Syamsu.
Tuntutan Menjaga ProduksiSebelumnya, Ketua Unit Pengendalian Kerja Kementerian ESDM Widyawan Prawiraatmadja menyatakan bahwa Pertamina akan menjadi operator Blok Mahakam namun diminta untuk tetap menggandeng operator sebelumnya demi menjaga keberlangsungan jumlah produksi.
"Nantinya Pertamina akan sebagai operator dan pemegang mayoritasi (PI) Mahakam dan dapat bekerjasama dengan operator eksisting dengan representasi daerah penghasil," ujar Widyawan.
Sebagai informasi, rata-rata angka produksi gas mahakam saat ini berada di kisaran 1.600 juta kaki kubik per hari (mmscfd) sementara untuk jumlah produksi kondesat sebesar 60 ribu barel minyak ekuivalen per hari (BOEPD). Realisasi produksi tadi disumbang dari lima lapangan yaitu Tunu, Tambora, Peciko, Sisi Nubi dan South Mahakam.
(gen)