Lewat KAA, Kadin Bidik Kenaikan Perdagangan ke Afrika

Immanuel Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 20 Apr 2015 16:42 WIB
Kadin menargetkan volume perdagangan Indonesia ke Afrika naik 80 persen dalam tiga tahun ke depan, atau mencapai US$ 20 miliar per tahun.
Sesi foto bersama pertemuan tingkat menteri pada hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Senin (20/4). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Acara Konferensi Asia Afrika (KAA) bakal dimanfaatkan dengan baik oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Kadin menargetkan volume perdagangan Indonesia ke Afrika naik 80 persen dalam tiga tahun ke depan, atau mencapai US$ 20 miliar per tahun.

Ketua Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulistio mengatakan kemitraan Asia-Afrika memasuki masa yang sangat menarik. Satu dekade terakhir ini proyeksi pertumbuhan ekonomi membaik di kedua kontinen, sehingga membuka peluang-peluang kerjasama ekonomi dan bisnis.

“Keinginan perusahaan-perusahaan dari kedua kontinen untuk melakukan perdagangan dan investasi semakin meningkat. Semakin banyak pula perusahaan-perusahaan yang telah membuka usaha mereka di kedua kawasan,” ujarnya di Jakata, Senin (20/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Relasi ekonomi antarnegara Afrika dan Asia tampak di antaranya dalam kerangka Perjanjian Perdagangan Bebas antara ASEAN dan Komunitas Pembangunan Afrika Selatan (SADC).

Menurut Suryo, negara-negara di Afrika Selatan menyediakan produk-produk petanian, seperti buah-buahan, sayuran, daging dan ternak. Sementara negara-negara di ASEAN menyediakan produk-produk elektronik, mesin-mesin dan mobil, sebagai produk impor penting negara-negara Afrika Selatan.

“Sementara itu, sektor perdagangan, investasi, infrastruktrur, maritim dan agribisnis menjadi fokus pembahasan dalam Asian-African Business Summit (AABS) 2015. Kadin Indonesia mengharapkan agar realisasi kerjasama ekonomi di antara negara-negara Asia Afrika dapat ditingkatkan dengan signifikan,” ujarnya.

Ketua Pelaksana AABS, Noke Kiroyan mengatakan, di bidang perdagangan AABS mendorong hubungan dagang dengan mendorong pemerintah untuk mengurangi hambatan-hambatan perdagangan, mendorong fasilitasi perdagangan, dan meningkatkan perdagangan jasa seperti pariwisata, dan meningkatkan perdagangan langsung antara negara negara Asia dan Afrika.

“Kita perlu menjajaki peluang-peluang bisnis, serta promosi perdagangan yang lebih baik lagi di antara negara-negara Asia Afrika, tak terkecuali bagi Indonesia,” katanya.

Noke menyatakan perdagangan dan investasi di Afrika perlu diakselerasi karena bisa menjadi pasar yang menjanjikan apabila digarap secara optimal. Di sisi lain, selama ini pandangan negatif terhadap Afrika karena beberapa isu seperti wabah Ebola, Boko Haram, dan pembajakan lepas pantai masih mempengaruhi minat investasi. (gir/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER