Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) pesmistis bisa menekan kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) ke kisaran 1,5 persen pada tahun ini, seperti yang disarankan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Alasannya, Bank Jatim merupakan bank daerah yang fokus pada pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang risiko macetnya cukup tinggi.
"Jujur kami ditarget oleh OJK harus bisa menurunkan NPL hingga sebesar 1,5 persen. Namun kami anggap hal tersebut cukup berat mengingat NPL yang cukup besar terdapat pada sektor pembangunan infrastruktur," ujar Bambang Koeshadi, Corporate Secretary Bank Jatim di Jakarta, Rabu (22/4).
Bambang mengatakan NPL dari pembiayaan sektor konstruksi sangat sulit ditekan mengingat sifat natural dari pembiayaan itu sendiri. Dengan kondisi Bank Jatim sebagai bank daerah, maka perusahaan meminta OJK untuk mengurangi target NPL Bank Jatim di tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bisa jangan 1,5 persen, karena berat sekali. Lihat juga posisi kita sebagai bank daerah," ujarnya.
Sebagai informasi, NPL Bank Jatim pada tahun lalu mencapai 3,31 persen atau berada di atas rata-rata NPL industri perbankan 2,28 persen. Sebelumnya, mantan Direktur Utama Bank Jatim Hadi Soekrisno menjelaskan penyebab NPL tinggi pada tahun lalu disebabkan oleh kredit bermasalah dua nasabah kakap yang kini penyelesaiannya dilakukan oleh sindikasi sembilan bank besar.
Bidik 250 Ribu PNSSelain mengurangi NPL, Bank Jatim juga rencananya akan meningkatkan jumlah nasabah kredit multiguna yang bisa diajukan menggunakan Surat Keputusan (SK) Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan program ini, rencananya Bank Jatim ingin menjaring sekitar 250 ribu PNS di Jawa Timur secara bertahap.
"Di Jawa Timur sendiri ada sekitar 400 ribu PNS, yang mana sekitar 60 persennya kami harapkan mau mengikuti program kredit multiguna ini. Tapi untuk tahun ini, kami tak punya target mengenai jumlah nasabah PNS yang mau kami tarik. Yang pasti akan terus kami jaring secara bertahap tiap tahunnya," kata Bambang.
Perlu diketahui bahwa kredit multiguna Bank Jatim pada 2014 mencapai Rp 14,85 triliun atau naik 19,2 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 12,48 triliun. Proporsi terbesar kredit Bank Jatim pada tahun lalu masih didominasi oleh kredit konsumer dengan nilai Rp 16,71 triliun atau 63,8 persen dari total pembiayaan 2014 yang mencapai Rp 26,19 triliun.
(ags/ded)