BNI Targetkan Kredit Perikanan Tumbuh Jadi Rp 2 Triliun

CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2015 16:52 WIB
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan kredit sektor kelautan dan perikanan tumbuh sekitar 95 persen dibandingkan tahun lalu.
Kantor Bank BNI di Jakarta (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Negara Indonesia (BNI) menargetkan kredit sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp 2,054 triliun tahun ini, atau tumbuh sekitar 95 persen dibandingkan tahun lalu.

Target pertumbuhan kredit tersebut merupakan bentuk komitmen BNI dalam mendukung program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (Jaring) yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk meningkatkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan.

“Kredit untuk sektor kelautan dan perikanan tahun ini tumbuh Rp 1 triliun. Artinya apa? Ini sama dengan tiga kali lipat dari pertumbuhan kredit (sektor kelautan dan perikanan) selama ini yang sekitar Rp 300 miliar per tahun,” kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni ketika ditemui di kantor OJK, Kamis (7/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Achmad meyakini dengan adanya program Jaring dapat memberikan hal-hal yang dibutuhkan BNI untuk dapat mewujudkan komitmen pembiayaannya seperti ketersediaan data dan informasi yang komprehensif mengenai sektor kemaritiman, yang relevan bagi sektor jasa keuangan, regulasi yang kondusif, sosialisasi ke masyarakat, hingga skema pembiayaan.

“Di sinilah kehadiran program Jaring, kami rasakan telah secara tepat sasaran meng-address kebutuhan kami tersebut dalam sasaran jangka pendek,” tutur Achmad.

Selanjutnya, BNI akan memanfaatkan dengan optimal data dan informasi potensi bisnis dan peta risiko yang tersedia dalam buku Jaring, mematuhi regulasi terkait, dan mengoptimalkan sosialisasi program Jaring.

Selain itu, BNI juga akan mengimplementasikan alternatif skema pembiayaan yang tersedia untuk dapat lebih melayani kebutuhan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan.

Terkait suku bunga, Achmad memastikan bagi pelaku usaha di sektor tersebut yang masuk kategori unbankable akan membayar dengan suku bunga yang relatif lebih rendah dibandingkan pelaku usaha yang masuk dalam kategori bankable. “Kalau (pelaku usaha) yang udah bankable, suku bunganya komersial,” kata Achmad.

Sebagai informasi, BNI telah menyalurkan kredit ke sektor Kemaritiman dengan posisi outstanding sebesar Rp 8,7 triliun per Desember 2014. Khusus untuk Sektor Kelautan dan Perikanan sebagai salah satu bagian dari Subsektor Kemaritiman, BNI menyalurkan pembiayaan Rp 1,054 triliun atau 12,1 persen dari total outstanding di sektor Kemaritiman.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER