Belanja Modal Susut, Ekspansi Indofood Mengendur Tahun Ini

CNN Indonesia
Minggu, 10 Mei 2015 08:33 WIB
Alokasi belanja modal PT Indofood Sukses Makmur turun 6,25 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 9,6 triliun.
Menteri Perindustrian Saleh Husin, Kepala BKPM Franky Sibarany meresmikan Pabrik Indofood di Sukabumi, Jawa Barat. (CNN Indonesia/Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indofood Sukses Makmur mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 9 triliun pada tahun ini, yang difokuskan untuk pengembangan usaha dan pembangunan pabrik baru. Alokasi tersebut turun 6,25 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 9,6 triliun.

"Untuk capital expenditure tahun ini rencananya kami akan menganggarkan Rp 9 triliun baik untuk pengembangan usaha yang sudah ada maupun pembangunan pabrik baru. Namun kami tak bisa membongkar apa pabrik baru yang kini sedang kami kembangkan, nanti akan kami umumkan di surat kabar," ujar Presiden Direktur PT INDF Anthoni Salim di Jakarta, Jumat (8/5).

Angka sebesar Rp 9 triliun tersebut rencananya akan dipakai oleh anak usaha INDF, PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) sebesar 30 persen atau sebesar Rp 2,7 triliun. Sementara sisanya akan digunakan oleh Bogasari dan Agribisnis dengan proporsi belanja modal masing-masing sebesar 26 persen, atau Rp 2,34 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, sisa anggaran belanja modal sebesar Rp 1,62 triliun akan digunakan untuk pengembangan distribusi dan kultivasi. Secara proporsi, penggunaan belanja modal untuk divisi ICBP pada tahun ini terbilang meningkat dibandingkan pada tahun kemarin yang hanya 27 persen dari total belanja modal sebesar Rp 9,6 triliun.

Proporsi belanja modal tersebut juga sejalan dengan peran ICBP sebagai kontributor penjualan terbesar INDF selama ini. Pada kuartal pertama 2015 saja, kontribusi penjualan anak usaha ICBP adalah sebesar 52 persen dari total nilai penjualan Rp 15,02 triliun.

"Untuk ICBP, kami akan gunakan belanja modal untuk ekspansi kapasitas produksi. Sedangkan belanja modal untuk agribisnis akan digunakan untuk maintenance dan replanting," katanya.

"Belanja modal kami juga akan dialokasikan untuk penyelasaian pabrik di Cirebon dan Palembang yang diharapkan selesai pada akhir tahun ini maupun tahun depan," tambah Anthoni.

Meskipun membeberkan angka belanja modal, Anthoni memilih bungkam untuk menjelaskan sumber pembiayaan bagi belanja modal tersebut. Namun apabila melihat jumlah kas internal sebesar Rp 12,85 triliun pada laporan keuangan perusahaan kuartal I 2015, seharusnya angka tersebut mampu menutupi belanja modal tahun ini.

Sebagai informasi, pada tahun 2014 perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 9,6 triliun yang hanya dipakai sebesar 80 persen dari total anggaran yang dibiayai oleh kas internal perusahaan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER