Jakarta, CNN Indonesia -- Janji pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui percepatan pembangunan infrastruktur mulai kuartal II 2015 belum terbukti. Sepanjang April 2015, Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat konsumsi semen masih mengalami penurunan menjadi 4,51 juta ton atau lebih rendah 0,3 persen dibandingkan April 2014 sebanyak 4,53 juta ton.
Perusahaan-perusahaan semen nasional tercatat lebih memilih untuk menggiatkan ekspor pada bulan keempat 2015. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan ekspor sebesar 374,6 persen menjadi 47,45 ribu ton dibandingkan realisasi ekspor April 2014 sebesar 10 ribu ton.
Melonjaknya permintaan semen di luar negeri yang signifikan tersebut, justru tergerus permintaan semen domestik yang turun 1,1 persen menjadi 4,47 juta ton dibandingkan April 2014 sebanyak 4,52 juta ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Realisasi tersebut menjadikan volume semen yang diserap pasar sepanjang Januari-April 2015 turun 2 persen dibandingkan periode yang sama di 2014 menjadi 18,25 juta ton dibandingkan sebelumnya 18,62 juta ton.
Kinerja Semen Indonesia
Sementara grup Semen Indonesia sebagai pemimpin pasar semen nasional juga mengalami penurunan penjualan selama empat bulan pertama di 2015.
Induk usaha dari PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT Semen Tonasa, dan Thang Long Cement Vietnam tersebut hanya berhasil menjual sebanyak 8,06 juta ton semen sepanjang Januari-April 2015, turun 1,4 persen dibandingkan realisasi penjualan empat bulan pertama di 2014 sebanyak 8,18 juta ton.
Penguasa 44,16 persen produksi semen nasional tersebut juga mengalami pertumbuhan penjualan ke luar negeri yang signifikan seperti halnya perusahaan semen nasional lainnya. Semen Indonesia berhasil mengekspor sebanyak 136,43 ribu ton semen, naik 812,3 persen dibandingkan realisasi ekspor sampai April 2014 sebanyak 14,95 ribu ton.
Sementara penjualan semen di dalam negeri mengalami penurunn 2,9 persen menjadi 7,93 juta ton dari sebelumnya 8,16 juta ton sampai April 2014.
Liliana S. Bambang, analis Mandiri Sekuritas mengkhawatirkan jika eksekusi pembangunan infrastruktur pemerintah banyak yang mundur dari target yang ditetapkan sampai semester II 2015 maka bukan tidak mungkin target pertumbuhan perusahaan-perusahaan semen anggota ASI rata-rata sebesar 5-6 persen tak akan tercapai pada tahun ini.
“Kami menilai sektor semen akan melanjutkan tren underperform pada semester I 2015, karena permintaan masih akan berlanjut melemah. Kami belum menemukan katalis dalam jangka pendek untuk sektor tersebut, dan kompetisi di dalamnya akan semakin intensif pada akhir 2015,” jelas Liliana.