Apindo Sindir Asosiasi Industri yang Tidak Punya Kepedulian

CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2015 13:09 WIB
Sumbangan sektor manufaktur terhadap PDB Indonesia hanya sekitar 20 persen, di bawah rata-rata negara tetangga yang sekitar 30 persen.
Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi (kedua kiri) memberikan keterangan pers terkait rencana peluncuran roadmap perekonomian yang akan diberikan pada Presiden terpilih Joko Widodo, Jakarta, Selasa (16/9). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyindir sejumlah asosiasi industri yang kurang peduli dengan kesejahteran masyarakat dan tidak punya semangat untuk memperjuangkan daya saing ekonomi nasional. Ketua Apindo Anton J. Supit mengatakan investasi penting bagi ekonomi bangsa selama menyejahterakan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.

"Ada juga asosiasi yang payah. Tidak mau mengusahakan kepentingan kesejahteraan masyarakat, dan mulai tidak kompetitif. Kita juga harus jaga competitiveness, kalau tidak bakal tenggelam," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/5).

Anton mengakui bahwa tujuan utama pengusaha melakukan investasi adalah untuk mencari keuntungan. Namun, para pemangku kepentingan harus berpikir lebih luas bahwa keuntungan tersebut tak hanya dinikmati oleh penanam modal tetapi juga masyarakat sekitar yang terlibat dalam kegiatan ekonomi korporasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedua, investor memang harus mencari profit. Namun harus diubah pula paradigma para kepala daerah yang berpikir bahwa pengusaha hanya mencari untung, tapi juga bisa menyejahterakan masyarakatnya," tuturnya.

Menurutnya, banyak pemerintah daerah yang tidak menghayati pentingnya investasi dengan mengeluarkan kebijakan yang justru menghambat investasi. Padahal, untuk memajukan ekonomi nasional investasi harus digenjot dengan memberikan beragam insentif pajak untuk menarik investor, salah satunya adalah kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty).

"Saat ini utamakan dulu insentif seperti tax amnesty agar ekonomi segera tumbuh lebih baik," jelasnya.

Lebih lanjut, Anton menyoroti porsi  sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) yang semakin turun dari tahun ke tahun. Saat ini sumbangan sektor manufaktur Indonesai terhadap PDB nasional hanya sekitar 20 persen, jauh di bawah rata-rata peranan manufaktur sejumlah negara tetangga, seperti Thailand, yang sebesar 30 persen terhadap PDB.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER