Setkab Menegaskan Jokowi Belum Izinkan Impor Beras

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2015 08:32 WIB
Pemerintah memastikan persediaan beras di gudang Bulog sampai saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri BUMN, Rini Soemarno (empat dari kiri), Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (ketiga dari kiri), Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel (kanan) melakukan koordinasi sebelum peninjauan penyaluran serentak beras miskin (raskin) dan operasi pasar tahun 2015 di Gudang Perum Bulog, Jakarta Utara, Rabu, 25 Februari 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menegaskan Presiden Joko Widodo belum akan mengeluarkan izin impor beras hingga akhir bulan ini. Menurut Andi, laporan ketersediaan stok beras beras pada akhir Mei akan menjadi penentu dibuka atau tidaknya keran impor.

"Sampai hari ini, kebijakannya tidak impor beras. Sampai hari ini. Kalau ada keharusan untuk itu, maka pasti membutuhkan pertimbangan yang sangat dalam dan serius," ujar Andi di Auditorium III Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Senin (11/5).

Andi mengklaim ketersediaan beras di gudang Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) sejauh ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pasalnya, proses panen raya masih berlangsung di sejumlah wilayah sampai saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi laporannya terus-menerus di-update. Kira-kira nanti sampai akhir bulan ini untuk tahu ketersediaan stok untuk mengantisipasi puasa dan Lebaran," kata dia.

Ahli kajian strategis itu lantas bercerita, sebelum bertolak ke Papua untuk melaksanakan kunjungan kerja, Presiden Jokowi sempat menyampaikan soal rancangan peraturan presiden mengani pengaturan harga kebutuhan pokok. Menurutnya, dalam rancangan beleid tersebut tidak ada kaitannya dengan kebijakan impor beras yang saat ini ramai diperbincangkan.

"Kalau impor beras itu ada di Perpres penetapan HPP gabah dan beras ya. Sudah ada di situ, jadi di salah satu ayatnya sudah dimunculkan antisipasi kalau seandainya (impor beras)itu harus dilakukan," kata dia.

Menurutnya, rangan PP pengendalian harga kebutuhan pokok itu masih berada di meja Jokowi menunggu untuk diteken. "Masih menunggu arahan Presiden lebih lanjut," ujar dia.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan izin impor beras kepada Perum Bulog guna menjaga stok dan stabilitas harga menjelang bulan puasa atau Ramadan, dan Idul Fitri.

"Kementerian Perdagangan sudah siap untuk mengeluarkan izin impor kepada Bulog. Tinggal finalisasi, tapi semua sudah siap," ujar Rachmat, Kamis (7/5).

Rachmat menjelaskan, langkah ini harus diambil untuk mengantisipasi harga kebutuhan bahan pokok yang biasanya melonjak menjelang Hari Lebaran. Namun, ia mengaku belum tahu berapa jumlah pasti beras yang akan diimpor.

"Jumlah beras yang akan diimpor itu nanti ditentukan setelah kami melihat dari angka stok yang ada. Yang jelas untuk tekan harga. Saat ini kami dan Perum Bulog tengah membahas soal stok beras Bulog yang ada," kata dia.

Mendag menambahkan Presiden Joko Widodo menyatakan akan mempelajari kondisi stok beras yang ada sekarang, sehingga Kementerian Perdagangan harus menindaklanjuti hal itu sebagai langkah persiapan. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER