Bank Dunia Tawarkan Pinjaman US$ 11 Miliar ke Jokowi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2015 13:36 WIB
Sejak Januari 2015 hingga saat ini, Bank Dunia telah memberikan pinjaman ke Indonesia sebesar US$ 1 miliar.
Presiden Joko Widodo (tengah) menerima kunjungan pimpinan Bank Dunia (World Bank) yang dipimpin President World Bank Jim Yong Kim (ketiga kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/5). Bank Dunia menawarkan pinjaman hingga $11 miliar untuk pendanaan baru selama 3 - 4 tahun ke depan bagi Indonesia. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Dunia menawarkan pinjaman hingga US$ 11 miliar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia di Indonesia. Utang baru tersebut dianggarkan Bank Dunia untuk jangka waktu penarikan hingga empat tahun ke depan.

"Saya menawarkan (pinjaman) kepada Presiden (Jokowi) US$ 11 miliar dalam tiga sampai empat tahun ke depan untuk mendukung investasi, baik fisik maupun SDM," ujar Presiden Kelompok Bank Dunia, Kim Jim Yong usai bertemu Jokowi di Istana Presiden, Rabu (20/5).

Kim menjelaskan komitmen pembiayaan tersebut merupakan pinjaman sindikasi yang bersumber dari kelompok Bank Dunia. Komitmen pertama berasal dari Bank Dunia sebesar US$ 8 miliar melalui program International Bank for Reconstruction and Development (IBRD). Selanjutnya, International Finance Corporation (IFC) dengan Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) berkomitmen membantu Indonesia sebesar US$ 3 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila Indonesia memanfaatkan fasilitas IBRD tersebut, maka total utang Indonesia ke Bank naik sebesar 25 persen dari posisi empat tahun terakhir.

Rodrigo Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, menjelaskan sejak awal 2015 hingga saat ini, Bank Dunia telah mengucurkan pinjaman sebesar US$ 1 miliar ke Pemerintah Indonesia.

"Saya lihat kami akan investasi US$ 1 miliar lagi. Sekarang kami diskusikan dengan Bappenas dan Menteri Keuangan dalam penyusunan Blue Book tahun depan," katanya.

Kim Jim Yong mengatakan kelompok Bank Dunia berkomitmen untuk memperkuat kemitraan dengan Indonesia, yang sudah berlangsung selama enam dekade. Sebagai bentuk komitmen tersebut, Bank Dunia menjadikan Indonesia sebagai penerima bantuan pendanaan terbesar di dunia.

"Kami ingin berbagi dengan Indonesia akan pengetahuan global dan keahlian teknis kami di berbagai sektor, seperti energi, kesehatan, pendidikan, ekonomi, maritim, sampai ke pelayanan masyarakat di daerah," tuturnya.

Dalam diskusinya dengan Presiden, Yong mengaku banyak membahas berbagai hal, terutama menyangkut pengentasan kemiskinan. Menurutnya,  dua tujuan utama Bank Dunia saat ini adalah mengakhiri kemiskinan ekstrim di dunia pada 2030 dan memacu kesejahteraan. Indikatoer upayanya adalah dengan meningkatkan pendapatan penduduk termiskin di negara berkembang sebesar 40 persen.

"Dalam 15 tahun, Indonesia berhasil memangkas kemiskinan dari 24 persen pada 2002 menjadi 11,3 persen pada tahun lalu," tuturnya.

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan Indonesia, kata Yong, pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen per tahun selama 10 tahun terakhir. Indonesia dinilainya sebagai negara yang berhasil melalui berbagai krisis, termasuk krisis politik.

"Membantu 25 juta orang keluar dari kemiskinan dalam kurun waktu kurang dari satu generasi adalah sebuah pencapaian besar," katanya.

(ags/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER