Sudirman Said: Belum Ada Terobosan Perbaikan di Sektor Migas

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2015 19:44 WIB
Sektor minyak dan gas pada tahun lalu menyumbang Rp 320,25 triliun ke kas pemerintah atau 18 persen dari total penerimaan negara.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (kiri) bersama Pengamat Ekonomi Faisal Basri (kanan) menjadi pembicara pada diskusi dengan tema
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai selama ini belum ada terobosan signifikan untuk memperbaiki regulasi dan tata kelola sektor minyak dan gas. Revisi Undang-Undang tentang Minyak dan Gas (Migas) diharapkan bisa menjadi langkah awal perbaikan sektor energi nasional.

“Sejauh ini belum ada terobosan (mengenai) regulasi untuk memperbaiki tata kelola migas ke depan. Kami harapkan dengan adanya revisi Undang-Undang Migas bisa menjadi payung hukum dalam rangka perbaikan sistem,” ujar Sudirman Said di acara The 39 th IPA Convention and Exhibition Jakarta,  Rabu (20/5)

Kendati demikian, lanjut Sudirman, pemerintahan Joko Widodo berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola migas demi menjaga penerimaan negara. Sebab, sektor energi ini menyumbang Rp 320,25 triliun ke kas pemerintah atau setara 18 persen dari total penerimaan negara dalam pagu anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain penyempurnaan payung hukum, Sudirman mengatakan pemerintah telah menyiapkan empat langkah prioritas pembangunan di bidang energi, yang meliputi:

  • Peningkatkan pasokan minyak, gas, batubara, dan energi terbarukan.
  • Percepatan pembangunan infrastruktur energi secara masif, terutama infrastruktur migas dan energi terbarukan.
  • Pengendalian konsumsi energi melalui regulasi, pengendalian subsidi dan kebijakan harga.
  • Menjalankan program diversifikasi energi dan konservasi energi.

Menurut Sudirman, keempat langkah tersebut akan diupayakan demi menyiasati ancaman krisis energi yang menghantui Indonesia.

“Kementerian ESDM juga akan lebih mendorong keterbukaan dan penyederhanaan perizinan melalui penerapan teknologi informasi serta penerapan good government," jelas Menteri ESDM.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo meminta seluruh pemangku kepentingan di industri migas berperan lebih aktif dalam rangka menjawab tantangan yang ada.

“Industri migas Indonesia tidak hanya menjadi sumber pendapatan negara, melainkan juga sebagai mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi karena industri ini mempunyai kontribusi yang besar dalam menciptakan lapangan kerja,  serta meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menggerakkan pertumbuhan industri lokal”, tuturnya.

Sementara itu, President of Indonesian Petroleum Association (IPA) Craig Steward menambahkan pihaknya siap bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan produksi dan investasi di sektor hulu migas meski harga minyak dunia dan cadangan migas Indonesia menurun.

“Kami akan terus bekerjasama untuk membawa perubahan bagi industri migas yang sedang lesu. Khususnya terkait ancaman krisis energi dan penurunan pendapatan negara dari penurunan harga dan pelemahan mata uang,” ujarnya. (ags/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER