Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menarik utang baru sebesar US$ 2 miliar atau setara Rp 26 triliun melalui penerbitan surat berharga syariah berdenominasi valas atau sukuk global.
Obligasi syariah negara tersebut memiliki tenor 10 tahun dengan tingkat imbal hasil atau yield sebesar 4,32 persen. "Kami sudah melakukan
pricing global sukuk tadi malam," ujar Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan kepada CNN Indonesia, Jumat (22/5).
Menurut Robert, total penawaran yang masuk mencapai US$ 6,8 miliar dari 240 investor yang berminat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(ded/ded)