Kuartal I, Indosat Berbalik Rugi Karena Perlambatan Ekonomi

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 26 Mei 2015 18:34 WIB
“Kami juga melihat adanya tantangan dari pertumbuhan ekonomi nasional dan global yang tengah melambat,” ujar Alexander Rusli.
Kantor dan Gedung Indosat. (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sepanjang kuartal I 2015, emiten jasa telekomunikasi, PT Indosat Tbk mencetak rugi bersih mencapai Rp 455,55 miliar, berbalik dari capaian triwulan pertama 2014 yang tercatat laba Rp 796,8 miliar. Perseroan mengakui adanya tantangan dari pertumbuhan ekonomi.

Alexander Rusli, President Director and CEO Indosat mengatakan hasil di triwulan pertama ini menjadi pembuka yang baik di tahun 2015 dan pihaknya optimis bahwa pertumbuhan kinerja akan berkelanjutan di sepanjang tahun.

“Kami juga melihat adanya tantangan dari pertumbuhan ekonomi nasional dan global yang tengah melambat,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (26/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, triwulan pertama ini merupakan triwulan ketiga secara berturut-turut dimana pihaknya berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan yang menggembirakan. Hal ini utamanya disebabkan oleh peningkatan kualitas jaringan yang telah kita upayakan selama 2 tahun belakangan ini. Sayangnya, meski pendapatan meningkat, namun perseroan harus menelan kerugian.

Indosat sebenarnya mampu meraup penaikan pendapatan menjadi Rp 6,09 triliun pada kuartal I 2015 dari sebelumnya Rp 5,77 triliun. Kontribusi terbesar masih berasal dari divisi selular Rp 4,9 triliun dari Rp 4,65 triliun.

Pendapatan selular meningkat sebesar 5,4 persen pada kuartal I 2015, disebabkan peningkatan pendapatan data dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari telepon, sms dan pendapatan interkoneksi. Jumlah pelanggan selular pada akhir kuartal I 2015 mencapai 66,5 juta pelanggan.

Sayangnya, Indosat tidak mampu menekan tingkat beban. Hal itu membuat beban bersih meningkat menjadi Rp 5,59 triliun dari Rp 4,78 triliun. Alhasil, laba usaha yang diraup Indosat jeblok menjadi Rp 501,88 miliar dari sebelumnya Rp 983,47 miliar.

Lebih lanjut, Indosat mencetak beban lain-lain Rp 1,05 triliun dari sebelumnya pendapatan lain-lain Rp 6,2 miliar. Namun, beban yang naik tertinggi adalah rugi selisih kurs yang mencapai Rp 688,41 miliar dari sebelumnya laba kurs Rp 880,11 miliar.

Hingga 31 Maret 2015, total aset Indosat mencapai Rp52,83 triliun dari akhir tahun lalu Rp53,26 triliun. Untungnya, per tanggal 31 Maret 2015, total hutang Indosat turun sebesar 0,3 persen dibandingkan dengan tanggal 31 Maret 2014.

Pembayaran yang dilakukan dalam periode tersebut adalah pembayaran cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar US$45,0 juta, cicilan Pinjaman HSBC Coface dan Sinosure sebesar US$ 20,1 juta, cicilan Pinjaman Komersial 9 tahun dari HSBC sebesar US$ 4,1 juta, pelunasan Obligasi V seri A sebesar Rp1,23 triliun, pelunasan Sukuk Ijarah Indosat II sebesar Rp 400,0 miliar,

Kemudian pembayaran fasilitas RCF Mandiri sebesar Rp1,5 triliun, pembayaran fasilitas RCF BCA sebesar Rp 1,2 triliun, pembayaran fasilitas kredit investasi BCA sebesar Rp 100,0 miliar, pelunasan Obligasi VII seri A sebesar Rp 700,0 miliar dan pelunasan Sukuk Ijarah Indosat IV sebesar Rp28,0 miliar.

Penambahan utang dalam periode yang sama adalah penarikan fasilitas RCF IIF - SMI sebesar Rp 150,0 miliar, penarikan fasilitas RCF BNI sebesar Rp 600,0 miliar, penarikan fasilitas RCF Mizuho sebesar Rp 250,0 miliar, penarikan fasilitas RCF BNPP sebesar Rp 150,0 miliar, penarikan fasilitas RCF SMI sebesar Rp 100,0 miliar, pinjaman dari kepentingan non-pengendali sebesar Rp 15,75 miliar serta penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap I total sebesar Rp 2,5 triliun. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER