Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan distributor alat berat PT Trakindo Utama memprediksi tahun ini penjualan industri alat berat akan mengalami penurunan. Lesunya kinerja sektor pertambangan selaku sektor utama yang dominan menyerap penjualan alat berat, disinyalir sebagai penyebab utama.
“Memang di sektor tambang agak turun (kinerjanya) kemudian ada juga
impact dari (turunnya) harga
commodity,” tutur Manajer Pemasaran Kehutanan dan Agrikultur PT Trakindo Utama Abdurrahman di Bogor, Selasa (27/5).
Abdurahman mengungkapkan, tahun lalu, industri alat berat mampu menjual sekitar 11 ribu unit alat berat ke pasar. Tahun ini, dia memprediksi penjualan akan berkisar di angka 10 ribu unit bahkan mungkin lebih rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, perusahaannya tetap menargetkan pertumbuhan penjualan di kisaran 22 – 25 persen. Tahun lalu, Trakindo memiliki pangsa pasar sekitar 20 persen dengan penjualan di kisaran 2 ribu unit.
Salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan penjualan adalah dengan menambah variasi produk baru yang dapat dimanfaatkan di sektor-sektor yang tengah berkembang seperti konstruksi, pertanian, dan kehutanan.
“Sekarang penjualan alat berat untuk
construction, agriculture, dan
forestry kita akan stabil bahkan mungkin lebih bagus,”kata Abdurrahman.
Oleh karenanya, Abdurahman mengapresiasi rencana pembangunan pemerintah tahun ini yang akan banyak menggelontorkan proyek infrastruktur dan konstruksi. Namun, Abdurahman tidak menyebutkan prediksi peningkatan penjualan lini produk konstruksi dan bangunan (
Building and Construction/ BCP product) perusahaan akibat kebijakan pemerintah tersebut.
“Kami sangat mendukung rencana yang digelar khususnya oleh pemerintah dalam hal konstruksi,” kata Abdurahman.
Produk AndalanDi tengah lesunya penjualan industri alat berat, perusahaan distributor alat berat bermerek Caterpillar ini meluncurkan produk
Mini Hydraulic Excavator (
mini hex) CAT 306E2. Produk mini ekskavator di kelas enam ton ini diklaim perusahaan lebih bertenaga, efisien, dan irit bahan bakar.
"
Mini hydraulic excavator CAT 306E2 yang efisien, bertenaga dan produktif sangat sesuai untuk bekerja di berbagai sektor dan aplikasi seperti di konstruksi, perkebunan dan sektor-sektor lainnya ," tutur Abdurahman.
Manajer Produk Lifecycle Trakindo Aryawiguna menuturkan
mini hex ini menggunakan mesin CAT C2.4 yang bertenaga mesin 48,9
horse power (hp) dengan konsumsi bahan bakar solar rata-rata 3-5 liter per jam, atau lebih irit empat hingga delapan persen untuk alat berat di kelasnya. Selain itu, produktivitas produk dinilai lebih tinggi sekitar 9–46 persen dan efisiensi bahan bakar mencapai 16 hingga 57 persen.
Produk ini mampu bergerak lincah dan dilengkapi dengan High Definition Hydraulic sehingga memiliki pergerakan cepat dan responsif. Hadir dengan ukuran mangkuk penggali (
bucket) 0,25 meter kubik, daya gali ekskavator ini mampu menjangkau hingga empat meter ke dalam galian.
Produk ini juga dapat digunakan untuk penanganan limbah, pembangunan landscape, perawatan jalan maupun selokan. “Pengerjaan
Mass Rapid Transit (MRT) juga menggunakan alat berat jenis ini,” kata Arya dalam kesempatan yang sama.
CAT 306E2 dibanderol ke pasaran seharga US$ 60 ribu-US$ 65 ribu atau sekitar Rp 790 juta-Rp 860 juta yang dilengkapi dengan fasilitas suku cadang gratis untuk perawatan preventif selama 1.000 jam, pelatihan gratis bagi operator dan layanan di 60 cabang di seluruh Indonesia.
“Dengan keunggulan untuk dapat bekerja secara efisien, bertenaga dan produkti, kami optimis dapat mencapai pangsa pasar sebesar 25–30 persen di kelas 6 ton
hydraulic excavator pada tahun 2015 ini," kata Arya.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2014 total penjualan industri untuk
mini hex mencapai 473 unit atau meningkat sekitar 28,9 persen dari tahun sebelumnya. Dengan rincian 230 unit untuk sektor perkebunan, 207 unit di sektor konstruksi, minyak dan gas, dan 36 unit di untuk sektor pertambangan. Sementara pangsa pasar Caterpillar di Indonesia untuk produk tersebut diklaim berada di kisaran 20 - 25 persen.
(gen)