Trakindo Utama Bidik Penjualan 2.500 Unit Alat Berat

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mar 2015 15:48 WIB
Trakindo akan mengoptimalkan penjualan alat berat untuk sektor infrastruktur dan konstruksi, guna menyiasati penurunan penjualan ke sektor tambang.
Director & Chief Operating Officer PT Trakindo Utama, Ali T. Alhabsyi (kiri) bersama Chief Supply Chain Officer, Roni Setyawan memaparkan strategi bisnis perseroan demi mengoptimalkan kinerja penjualan alat berat di Jakarta, Rabu (25/3). (CNN Indonesia/Diemas Kresna Duta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Trakindo Utama, perusahaan penyedia alat berat merek Caterpillar menargetkan angka penjualan tahun ini mencapai 2.500 unit, atau meningkat tipis dibandingkan realisasi 2014. Tahun lalu, Trakindo mampu menjual sekitar 2.200 unit alat berat menyusul anjloknya bisnis pertambangan yang menjadi pasar utama penjualan alat berat di Indonesia.

"Walau industri pertambangan masih akan lemah namun kami optimistis tahun ini penjualan machine (alat berat) bisa sampai 2.500 unit. Sementara untuk penjualan unit engine ditargetkan mencapai 1.000 unit dibandingkan 2014 sekitar 900 unit," ujar Director and Chief Operating Officer Trakindo Ali R. Alhabsyi di Jakarta, Rabu (25/3).

Ali mengungkapkan, keputusan manajemen untuk meningkatkan target penjualan tidak lepas dari program pemerintah yang tengah menggenjot pembangunan infrastruktur. Untuk bisa mengoptimalkan peluang tersebut, manajemen tengah menyiapkan strategi untuk bisa meningkatkan proporsi penjualan alat berat di sektor infrastruktur yang sebelumnya masih berada di bawah 20 persen.

"Penjualan sektor pertambangan memang akan turun dari 60 menjadi 40-45 persen. Namun penjualan untuk sektor infrastruktur dan konstruksi akan berada diatas 20 persen. Lihat saja, dimana-mana sudah banyak crane," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain infrastruktur, Ali bilang Trakindo juga berharap pada pertumbuhan penjualan alat berat yang banyak digunakan pada industri perkebunan dan kehutanan. Untuk kedua sektor ini, manajemen optimistis memasang target proporsi penjualan mencapai 20 persen.

"Kalau sisanya lagi (20 persen) diisi oleh penjualan di sektor oil and gas dan sektor power system," pungkasnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER