Terminal Peti Kemas Tanjung Priok Percepat Pembangunan

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 16:15 WIB
Proyek pembangunan Joint in Gate di Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat selesai dan bisa beroperasi pada Agustus 2016.
Kapal kargo bersandar saat aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu, 21 Februari 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan efisiensi di sektor logistik, PT Jakarta International Container Terminal (JICT), terminal peti kemas di Indonesia, akan mempercepat penyelesaian proyek pembangunan Joint in Gate di Pelabuhan Tanjung Priok.

Presiden Direktur JICT Riza Erivan mengatakan, saat ini proses pembangunan proyek Joint in Gate sudah mencapai 22,02 persen atau melebihi dari target yang ditetapkan. Proyek ini diharapkan dapat selesai dan bisa beroperasi pada Agustus 2016.

“Penyelesaian proyek Joint in Gate merupakan salah satu prioritas JICT. Kami berharap dengan beroperasinya fasilitas baru ini, proses handling kontainer akan menjadi lebih cepat dan dapat mendorong terciptanya efisiensi di sektor pelabuhan," kata Riza di Jakarta, Rabu (27/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini jumlah Pintu Masuk (in gate) dan Pintu Keluar (out gate) dari JICT adalah 13 (tiga belas) pintu. Sesuai rencana apabila sudah beroperasi jumlah pintu masuk (in gate) sebanyak 20 unit. Sementara pintu keluar bagi peti kemas akan tetap menggunakan akses yang telah beroperasi saat ini.

“Percepatan pembangunan proyek Joint in Gates JICT dan Koja ini juga tidak terlepas dari akses jalan tol Tanjung Priok yang tengah dibangun oleh Bina Marga. Proyek jalan tol untuk section E2A diperkirakan rampung pada Oktober 2015,” jelasnya.

JICT sudah menyiapkan dana sebesar US$ 50 juta untuk membangun 20 pintu masuk (in gates) peti kemas tujuan international dari JICT dan TPK Koja yang terhubung langsung dengan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Tanjung Priok. Di lokasi itu juga akan dibangun lahan sebagai buffer (cadangan) untuk aktifitas perputaran truk pengangkut barang dan peti kemas rute internasional.

Setelah Joint in Gate dioperasikan, throughput JICT ditargetkan dapat mencapai lebih dari 2,8 juta twentyfoot equivalent units (TEUs) kontainer per tahun.

“JICT akan terus melakukan inisiatif dan inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan di pelabuhan. Efiensi dan percepatan proses handling barang di pelabuhan tentunya akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia," kata Riza. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER