Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen ban karet yang berbasis di Amerika Serikat, PT Goodyear Indonesia berharap adanya peningkatan pendapatan purnajual menjelang hari raya Idul Fitri. Perusahaan pun menargetkan peningkatan pendapatan sampai 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan mengandalkan program
trade-in, atau penggantian instan roda karet yang rusak.
"Seiring banyaknya pemudik, maka frekuensi kemungkinan kerusakan ban akan semakin tinggi, terlebih ketika menghadapi jalanan yang rusak," ujar General Manager Corporate and Marketing Communication Goodyear Indonesia, Wicaksono Soebroto di Kementerian Perindustrian, Kamis (6/4).
Ia juga menambahkan, memang saat ini perusahaan juga sedang mefokuskan diri pada pelayanan purnajual setelah menghadapi lesunya penjualan otomotif pada kuartal I 2015, meskipun pada periode tersebut perusahaan mengalami peningkatan penjualan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesale kendaraan roda empat sepanjang kuartal I 2015 mencapai 282.233 unit, di mana angka ini terbilang lebih rendah 15 persen dibanding penjualan kendaraan roda empat pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 328.500 unit.
Selain itu, penjualan mobil di tingkat ritel juga menurun sebesar 15 persen ke angka 257.114 unit apabila dibandingkan dengan perolehan kuartal I 2014 yang mencapai 303.776 unit. Bahkan karena pasar mobil lesu pada periode tersebut, Gaikindo sampai harus memangkas proyeksi penjualan hingga akhir tahun dari 1,2 juta unit ke 1,1 juta unit.
Sedangkan Goodyear Indonesia sendiri pada kuartal I kemarin berhasil membukukan penjualan bersih sebesar US$ 41,8 juta, atau meningkat 2,9 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan angka US$ 40,6 juta. Dari angka tersebut, sebanyak US$ 41,6 juta dihasilkan dari penjualan ban dan US$ 210 ribu dari penjualan ban dalam.
"Terkait pasar yang lesu kami memang sedang dorong program
replacement dengan nama Worry Free, jadi itu adalah program di mana kami akan berikan perlindungan ban dalam jangka waktu tiga bulan. Jika pecah dalam rentang waktu tersebut, maka penggantiannya
free. Selain program
trade-in untuk lebaran nanti, jadi memang sedang mengejar layanan purnajual," tuturnya.
Meskipun menargetkan penambahan pemasukan dari pelayanan purnajual, namun perusahaan juga tidak begitu berharap banyak mengingat kebutuhan akan penggantian ban tidak terjadi secara sering. "Adanya kejadian kan tidak sering, sifatnya
periodical. Tidak setiap hari ada kondisi seperti itu," kata Wicaksono.