BI: Kebutuhan Valas Tinggi Sebabkan Rupiah Anjlok

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 05 Jun 2015 16:46 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menembus level terendah sejak 1998. Kebutuhan valas yang tinggi dituding sebagai satu penyebab.
Rupiah. (CNN Indonesia/Reuters/Nyimas Laula)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menembus level Rp 13.234 pada perdagangan Kamis (4/6). Angka tersebut melemah 0,35 persen dari posisi hari sebelumnya dan merupakan yang terendah sejak 1998.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengatakan sentimen internasional turut memberi andil atas pelemahan rupiah. Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan konflik Yunani dengan utangnya kepada IMF dinilai sangat berpengaruh terhadap penekanan rupiah.

"Ditambah juga memang menjelang akhir Mei lalu kebutuhan valas agak naik karena untuk kebutuhan membayar utang," kata Halim, saat ditemui di Gedung BI Pusat, Jakarta, Jumat (5/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia memprediksi pelemahan masih berpotensi terjadi akibat perbaikan data-data ekonomi AS belakangan ini, seperti data ketenagakerjaan, inflasi, dan tingkat upah yang semakin bagus.

"Biasanya kalau upah sudah naik, inflasi di AS cenderung naik. Nah kalau inflasinya naik, The Fed mungkin akan menaikkan suku bunga. Nah ini yang kita tunggu," katanya.
(ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER