Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk menyetujui pengunduran diri Sandiaga S. Uno dari kursi Presiden Direktur perseroan. Selain itu, Sandiaga menyatakan bakal mundur dari 16 jabatan yang didudukinya di berbagai perusahaan karena ingin fokus terjun ke dunia politik.
Melalui RUPS LB, perseroan kemudian mengangkat Michael Soeryadjaya selaku Presiden Direktur untuk menggantikan posisinya. Sandiaga mengatakan, pada intinya ia percaya pondasi perusahaan yang dirintisnya tersebut telah kuat. Tahun lalu, menurutnya performa perseroan cukup solid, tapi tahun ini banyak tantangan dan turbulensi dalam pasar keuangan sehingga melemahkan kondisi ekonomi.
“Bisnis kita masih berpotensi karena adanya situasi ini. Tongkat estafet saya berikan dan adanya banyak peluang saya harap bisa timbul di kuartal III dan IV,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (10/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam masa transisi tersebut, Sandiaga mengaku akan menghabiskan waktu untuk rehat dari hiruk pikuk aktivitasnya dan mulai menyiapkan rencana kerja di bidang politik. Meski keluar dari jabatan bisnis, dia mengaku masih tetap menjadi pemegang saham.
“Saya mau liburan dulu, tapi tetap jadi pemegang saham. Di politik saya ingin fokus di bidang ekonomi kerakyatan dan kewirausahaan. Saya mau transisi dulu karena ada beberapa perusahaan yang mau saya selesaikan proses transisinya,” jelasnya.
“Perusahaan non IPO pun akan saya tinggalkan. Pegal juga tanda tangan pengunduran diri di 16 jabatan. Saya harus mulai perubahan dan tradisi baru dengan tidak aji mumpung. Saya melakukan ini agar tidak ada benturan kepentingan antara bisnis dan politik,” imbuhnya.
Ia berharap keputusannya bisa membantu dari sisi politik sehingga ekonomi negara menjadi lebih kuat. Meski begitu, ia mengaku belum tahu tugas detail dalam kaderisasi, namun dia menyatakan diminta untuk menjadi salah satu pemateri dalam pelatihan kader.
“Mudah-mudahan bisa menginspirasi generasi muda. Politik tidak harus saling gergaji menggergaji untuk menjatuhkan, tetapi untuk membangun bangsa dan negara,” ucapnya.
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut nama Sandiaga sebagai salah satu kader baru partai berlogo kepala Garuda tersebut bersama mantan politisi Partai Nasional Demokrat Rachmawati Soekarnoputri dan bekas Menteri Keuangan Fuad Bawazier.
"Sandiaga Uno adalah tambahan. Kalau di roket tentara itu ada isian tambahan. Nah, dia ini isian tambahan," kata Prabowo.
Mantan Calon Presiden tersebut menyatakan Sandiaga menempati posisi Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra pada awal masa pengabdian sang pemilik Saratoga.
Kinerja MenurunSepanjang kuartal I 2015, Saratoga mengalami penurunan kinerja. Perseroan hanya mencetak laba bersih Rp 8,78 miliar, jeblok 98 persen dari raupan pada kuartal pertama 2014 sebesar Rp 444,25 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, Saratoga mencetak penurunan pendapatan menjadi Rp 1,07 triliun dari periode sebelumnya Rp 1,57 triliun. Beban pokok pendapatan juga turun menjadi Rp 793,6 miliar dari Rp 1,4 triliun.
Hal tersebut sebenarnya sukses membuat laba kotor yang dikantongi Saratoga meningkat menjadi Rp 280,25 miliar dari Rp 164,89 miliar. Lebih lanjut, laba usaha juga meningkat menjadi Rp 203,83 miliar dari Rp 113,69 miliar.
Namun sayangnya, hal tersebut terhantam adanya rugi selisih kurs yang mencapai Rp 118,38 miliar. Padahal sebelumnya Saratoga berhasil mengantongi laba kurs hingga Rp 159,33 miliar.
Hal itu membuat laba sebelum pajak terjerembab menjadi Rp 159,53 miliar dari sebelumnya Rp 533,75 miliar.
Dari sisi aset, hingga 31 Maret 2015, Saratoga mencatatkan nilai hingga Rp 15,98 triliun, turun dari akhir tahun lalu Rp 16,34 triliun.
Sementara liabilitas tercatat Rp 4,46 triliun dari Rp 4,76 triliun dan ekuitas menjadi Rp 11,52 triliun dari sebelumnya Rp 11,57 triliun.
(gen)