Hingga Mei, SMI Kucurkan Kredit Infrastruktur Rp 4,65 Triliun

CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2015 09:33 WIB
PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menargetkan penyaluran kredit Rp 4 triliun pada tahun ini dan Rp 6,8 triliun pada 2016.
Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini. (Dok. PT SMI)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) mengaku mengucurkan pembiayaan infrastruktur sebesar Rp 4,65 triliun hingga bulan kelima 2015. Angka tersebut mencapai 71,54 persen dari total komitmen yang terjaring sebesar Rp 6,5 triliun hingga Mei 2015.

"Penyaluran pembiayaan kemarin kita berikan salah satunya untuk BUMN karya sebagai working capital pembangunan pelabuhan di Sorong. Selain itu kemarin ada juga salah satu proyek swasta yang kita biayai dengan project cost Rp 2 triliun," jelas Direktur Utama PT SMI, Emma Sri Martini, Rabu (10/6).

Selain itu, ujar Emma, perseroan juga mengucurkan kredit ke  PT Angkasa Pura II sebesar Rp 500 miliar pada akhir Maret untuk mendanai pengembangan sejumlah bandara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emma mengatakan banyaknya pembiayaan di bidang transportasi karena perusahaan sedang fokus membiayai proyek-proyek yang sejalan dengan kebijakan pemerintah. Protek-proyek infrastruktur yang jadi prioritas SMI antara lain berada di sektor ketenagalistrikan dan perhubungan laut.

'Untuk pelabuhan kita approaching-nya dengan Pelindo karena mereka yang jadi perusahaan anchor-nya. Tidak menutup kemungkinan pelabuhan yang diinisiasi swasta juga dibiayai, tapi itu pasti skala khusus bukan pelabuhan umum," jelas Emma.

Di samping itu, SMI juga mecatat komitmen pembiayaan sebesar Rp 6,5 triliun hingga Mei 2015, lebih tinggi 8,3 dari target komitmen Rp 6 triliun di Kuartal II. Pembiayaan tersebut rencananya akan didominasi oleh proyek ketenagalistrikan sebesar 33 persen dan transportasi 20 persen.

Sisanya, sektor minyak dan gas bumi berporsi 19 persen, pembangunan jalan berporsi 14 persen, dan pembiayaan telekomunikasi sebesar 7 persen dari total komitmen tersebut.

Meskipun pada kuartal II komitmen pembiayaan melebihi target, namun ia mengakui adanya pelemahan dalam penciptaan komitmen pembiayaan baru pada kuartal I yang lalu. Emma mengatakan bahwa komitmen pembiayaan yang terjadi hanya sebesar Rp 2 triliun pada periode itu.

"Karena kan kemarin berganti kabinet baru, nomenklaturnya juga baru sehingga otomatis penyerapan belanja negara menjadi sangat terhambat. Revisi APBN juga baru disetujui Maret, jadi praktis kuartal II ini efektif penyerapan. Otomatis proyek infrastruktur yang dibiayai APBN menjadi tertunda dulu, tapi rasanya second quarter ini rasanya udah mulai catching up," tuturnya.

Sebagai informasi, setahun ke depan SMI membidik pembiayaan sebesar Rp 10,8 triliun, di mana pembiayaan sebesar Rp 4 triliun bisa dibukukan pada tahun ini dan sisanya Rp 6,8 triliun menjadi target pembiayaan 2016.

Berdasarkan data portofolio per 31 Desember 2014, SMI telah memberikan komitmen pembiayaan sebesar Rp 5,57 triliun dengan total nilai proyek sekitar Rp 45,55 triliun. Pembiayaan tahun llau diklaim berhasil menciptakan efek positif berganda sebesar 8,2 kali.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER