Indosat Bakal Terbitkan Lagi Surat Utang Rp 2 Triliun

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2015 00:14 WIB
"Kami akan kembali menerbitkan obligasi pada kuartal IV tahun ini. Nilainya sekitar Rp 2 triliun," ujar Stefan Carlsson, Direktur Keuangan Indosat.
Kantor dan Gedung Indosat (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan jasa telekomunikasi, PT Indosat Tbk berniat menerbitkan lagi surat utang (obligasi) pada kuartal IV 2015 guna merestrukturisasi pinjaman perseroan yang mencapai Rp 23 triliun.

“Kemungkinan kami akan kembali menerbitkan obligasi pada kuartal IV tahun ini. Nilainya sekitar Rp 2 triliun,” ujar Stefan Carlsson, Direktur Keuangan Indosat usai paparan publik di Jakarta, Rabu (10/6).

Rencana penerbitan itu termasuk dalam rangkaian Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I dengan target raupan mencapai Rp 10 triliun. Jumlah itu berasal dari PUB Obligasi dengan target Rp 9 triliun, dan PUB Sukuk Ijarah mencapai Rp 1 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, melalui PUB I Tahap I, Indosat telah menerbitkan surat utang mencapai Rp 2,5 triliun. Nilai itu berasal dari penerbitan obligasi Rp 2,2 triliun, dan sukuk ijarah Rp 300 miliar.

Sebelumnya pada bulan ini, melalui PUB I Tahap II tahun 2015, Indosat telah menerbitkan surat utang senilai total Rp 3,1 triliun. Jumlah itu berasal dari penerbitan obligasi Rp 2,68 triliun, ditambah sukuk ijarah senilai Rp 416 miliar.

Dalam penerbitan terakhir itu, hasil emisi obligasi akan digunakan sebagai pelunasan sebagian atau seluruh utang (refinancing) sebesar 75,6 persen. Pinjaman yang akan dibayar tersebut berdenominasi dolar dan rupiah.

“Untuk penerbitan surat utang selanjutnya, pasti akan sama porsinya antara obligasi konvensional dan sukuk,” ungkap Stefan.

Lebih lanjut, sepanjang kuartal I 2015, Indosat diketahui telah menambah utang. Antara lain dengan menarik fasilitas RCF IIF - SMI sebesar Rp 150 miliar, penarikan fasilitas RCF BNI sebesar Rp 600 miliar, penarikan fasilitas RCF Mizuho sebesar Rp 250 miliar.

Selain itu terdapat penarikan fasilitas RCF BNPP sebesar Rp 150 miliar, penarikan fasilitas RCF SMI sebesar Rp 100 miliar, pinjaman dari kepentingan non-pengendali sebesar Rp 15,75 miliar serta penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Indosat I Tahap I total sebesar Rp 2,5 triliun.

Namun, Indosat juga tercatat membayar utangnya selama periode tersebut. Antara lain cicilan Pinjaman SEK Tranche A, B dan C sebesar US$ 45 juta, cicilan Pinjaman HSBC Coface dan Sinosure sebesar US$ 20,1 juta, cicilan Pinjaman Komersial 9 tahun dari HSBC sebesar US$ 4,1 juta, pelunasan Obligasi V seri A sebesar Rp 1,23 triliun, pelunasan Sukuk Ijarah Indosat II sebesar Rp 400 miliar,

Kemudian pembayaran fasilitas RCF Mandiri sebesar Rp 1,5 triliun, pembayaran fasilitas RCF BCA sebesar Rp 1,2 triliun, pembayaran fasilitas kredit investasi BCA sebesar Rp 100 miliar, pelunasan Obligasi VII seri A sebesar Rp 700 miliar dan pelunasan Sukuk Ijarah Indosat IV sebesar Rp 28 miliar.

“Untuk porsi utang dalam denominasi, kami akan terus menjaga utang rupiah di level 80 persen, sedangkan dolar Amerika Serikat di level 20 persen. Hal ini untuk mengantisipasi pelemahan rupiah yang membuat kami mengalami rugi kurs,” ungkap Stefan. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER