Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penyedia menara telekomunikasi milik grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk menyatakan kesiapannya untuk mengakuisisi saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui mekanisme tukar guling saham (
share swap). Namun, manajemen Tower Bersama mengaku belum bisa melakukan hal tersebut karena menunggu kepastian dari Telkom.
Padahal, nota kesepahaman perjanjian pembelian Mitratel oleh Tower Bersama akan berakhir pada Juni tahun ini. Direktur Keuangan Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan bahwa
share swap belum bisa dilakukan dalam jangka waktu yang belum bisa ditentukan karena Telkom belum memberi sinyal apa-apa.
"Terkait Mitratel, yang penting kewajiban kami sudah kami lakukan, mulai dari meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk saham baru dan sudah di-
approve Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga. Kini tinggal kesiapan Telkom saja. Mungkin mereka ada masalah internal, saya kurang paham juga," kata Helmy di Jakarta, Selasa malam (23/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Helmy mengatakan bahwa perusahaannya tidak menetapkan tenggat waktu bagi Telkom untuk segera menepati janjinya tersebut. Perusahaannya tetap menghormati proses yang terjadi di dalam tubuh Telkom dan optimistis pelaksanaan
share swap akan dieksekusi sesegera mungkin.
“Kami tidak memberi tenggat waktu untuk mereka. Kami tunggu saja dan hormati proses disana, karena saya juga tidak begitu paham dengan kondisi di sana," jelasnya.
Sesuai perjanjian tukar guling yang diterbitkan pada November 2014 lalu, Telkom bakal melepas kepemilikan 100 persen saham di Mitratel kepada Tower Bersama. Sebagai gantinya, Telkom akan mendapat 13,7 persen saham Tower Bersama secara bertahap plus dana tunai Rp 1,74 triliun, apabila Mitratel dapat mencapai persyaratan tertentu.
Rencananya, transaksi tersebut akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap I, Telkom akan menukarkan 49 persen saham Mitratel dengan 290 juta saham baru Tower Bersama. Tahap II
tranche pertama Telkom menukarkan 29,50 persen saham Mitratel dengan 6,15 persen saham Tower Bersama.
Penukaran ini terjadi apabila hak opsi dimiliki Telkom dieksekusi. Tahap II
tranche kedua penukaran 229,55 juta saham baru Tower Bersama dengan 21,50 persen saham Mitratel milik Telkom.
Untuk melakukan penukaran itu, Tower Bersama akan melakukan penerbitan saham baru sebanyak 479,65 juta saham atau 10 persen modal disetor. Selain itu, perusahaan juga akan mengalihkan 53,29 miliar saham
treasury.
Namun hingga sekarang, pelaksanaan
share swap tersebut belum juga dilaksanakan karena mendapat tentangan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan belum munculnya restu dari Dewan Komisaris Telkom.
(gen)