Pembangunan Data Center Telkom Disebut Rawan Kebocoran Data

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Selasa, 16 Jun 2015 12:25 WIB
Rencana Telkom membangun data center di Singapura, dikhawatirkan anggota DPR rawan kebocoran data.
Menteri BUMN Indonesia, Rini M. Soemarno (kedua dari kiri), Senior Minister of State (Trade and Industry) Singapura, Lee Yi Shyan (ketiga dari kiri), Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapura Ridwan Hassan (kedua dari kanan), CEO Telkom Group Alex J. Sinaga (paling kanan), dan CEO Telin Singapura Septika Widyasrini (paling kiri) pada saat Official Groundbreaking Ceremony of Telin Singapore Data Center and Telecommunication Hub di Jurong, Singapura (5/6). (Dok. Telkom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengkhawatirkan terjadinya kebocoran data setelah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak usahanya Telin Singapore mengumumkan rencana pembangunan fasilitas data center dan hub telekomunikasi di Jurong, Singapura beberapa waktu lalu.

Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu menyayangkan sikap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno yang mendukung rencana bisnis Telkom yang lebih memilih menggandeng perusahaan Singapura untuk menggarap pusat data dan informasi penting perusahaan telekomunikasi negara ketimbang membangunnya di dalam negeri.

Menurutnya Rini harusnya lebih mempercayakan penempatan pusat data tersebut di Indonesia dengan meningkatkan kapasitas BUMN telekomunikasi. “Bukan ditempatkan di luar, tapi lakukanlah upgrade BUMN bidang telekomunikasi," kata Masinton, Selasa (16/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Masinton, Telkom sebagai perusahaan pelat merah pasti banyak digunakan layanannya oleh para pimpinan negara untuk berkomunikasi. Ia menilai dengan menempatkan data center di Singapura maka peluang terjadinya kebocoran rahasia negara terbuka lebar.

“Kenapa kok ditaruh di luar negeri, kalau di dalam negeri bisa? Ini membuka peluang kebocoran rahasia negara,” tegasnya.

Sebelumnya Telkom diketahui telah menggandeng Singapore Telecommunications Limited (Singtel) untuk membentuk perusahaan patungan Telin Singapore dengan komposisi saham 60 persen dan 40 persen. Perusahaan patungan tersebut nantinya akan membangun data center di atas lahan seluas 8 ribu meter persegi dengan gross floor area seluas 20 ribu meter persegi berupa gedung lima lantai.

Data center yang ditargetkan beroperasi pada kuartal tiga 2016 tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi Telin Singapore sebagai strategic hub bagi Telkom Group yang menghubungkan Indonesia dengan belahan dunia lainnya.

Telin Singapore telah melalui proses tender dan dipercaya pemerintah Singapura, yaitu Infocomm Development Authority of Singapore (iDA), Singapore Economic Development Board (EDB) dan Jurong Town Corporation (JTC) untuk membangun dan mengoperasikan data center di Jurong.

Pembangunan fasilitas ini diresmikan melalui upacara penggalian pondasi pertama uang dihadiri oleh pemerintah dari kedua negara, yaitu Menteri BUMN Rini Soemarno dan Senior Minister of State (Trade and Industry) Singapura Lee Yi Shyan.

Sementara Pengamat Komunikasi Politik Universitas Hasanudin Aswar Hasan menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya bisa lebih peka dengan isu strategis nasional seperti ini. Menurutnya Jokowi telah membiarkan Rini mengambil kebijakan sepihak seperti merestui Telkom menggarap pusat data dan informasi penting yang justru menggandeng Singapura.‎ (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER