Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia resmi bergabung sebagai anggota sekaligus pendiri Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dengan menyetor modal US$ 672,1 juta. Dibalik itu, Pemerintah Indonesia mengincar pembiayaan yang lebih besar dari modal disetor dari bank infrastruktur pertama di Asia itu.
"Kalau kita menjadi anggota bisa mendapatkan fasilitas yang nanti bisa dimanfaatkan dari pinjaman-pinjaman AIIB, seperti halnya kita anggota di ADB (Asian Development Bank)," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil saat ditemui di kantornya, Senin (29/6).
Sofyan berharap dengan modal sebesar US$ 672,1 juta yang disetor Indonesia, Indonesia bisa menikmati fasilitas pinjaman yang lebih besar dari negara anggota AIIB lainnya. Pinjaman tersebut nantinya akan digunakan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur yang tengah gencar dikebut pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena AIIB itu bagaimana pun mereka menyediakan dana yang cukup besar untuk pembangunan kawasan ini dan kita harus menggunakan itu," ujarnya.
Namun, Sofyan tidak bisa memastikan apakah pemerintah akan menarik dana pinjaman tersebut tahun ini atau tidak. Menurutnya, di samping AIIB, Indonesia sudah banyak memiliki tawaran pinjaman untuk membangun infrastruktur dari berbagai lembaga multilateral.
"Saya belum tahu. AIIB nya sendiri kan belum beroperasi, kalau sudah ya kita manfaatkan. Kalau beroperasi tahun ini tentu banyak program-program infrastruktur kita yang tahun ini bisa mulai dapat pinjaman," katanya.
(ags)