Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan delapan tempat peristirahatan (rest area) di ruas tol Cikopo - Palimanan (Cipali) siap melayani pengguna jalan tol mulai pekan ini kendati belum beroperasi penuh.
"Pekan ini delapan rest area semua sudah beroperasi. Agar pengguna jalan tol menyadari akan rest area tersebut, akan kita berikan spanduk penanda. Hal serupa akan kita berikan untuk fasilitas lain seperti mushola dan toilet agar orang mau berhenti," jelas Basuki di Kementerian Perhubungan, Selasa (30/6).
Menurut Basuki, sebanyak enam rest area di ruas tol Cipali saat ini telah beroperasi, yakni di KM 86A, KM 86B, KM 101, KM 102, KM 164, dan KM 166. Sementara dua rest area lain yang menyusul beroperasi pada Kamis dan Minggu pekan ini adalah di KM 130 dan KM 164.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun sekarang semua rest area itu belum beroperasi penuh karena toilet, masjid, SPBU, dan restoran belum sempurna. Semoga H-7 ke delapan rest area itu sudah bisa beroperasi penuh," ujar Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Hediyanto W. Hussaini di lokasi yang sama.
Kurang Rambu
Selain rest area, Kementerian PUPR juga meminta mendesak pengelola jalan tol untuk menambah rambu-rambu jalan yang belum lengkap guna mengurangi risiko kecelakaan di sepanjang ruas tol Cipali.
Di samping itu, Basuki juga meminta Korlantas untuk menambah rambu-rambu untuk menghindari kecelakaan dengan hewan-hewan yang sering lalu lalang di jalan tol ini.
"Kita juga pastikan Korlantas untuk menambah rambu-rambu karena kecelakaan yang terjadi kan human error seperti kelelahan atau over speeding, jadi memang perlu ada rambu-rambu warning. Begitupun dengan rambu untuk hati-hati akan hewan yang masuk, kan agak aneh kalau kita pagari jalan tol-nya," tuturnya.
Sebagai informasi, jalan tol Cipali sepanjang 116,75 kilometer merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia dan merupakan bagian dari sistem jalan tol Trans Jawa. Jalan tol ini dikelola oleh PT Lintas Marga Sedaya (LMS) yang merupakan badan usaha jalan tol patungan antara perusahaan investasi nasional, PT Baskhara Utama Sedaya yang memiliki porsi 45 persen bersama perusahaan jalan tol terkemuka asal Malaysia, PLUS Expressways International Berhad yang memiliki kepemilikan 55 persen
(ags)