Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil referendum Yunani yang menolak dipersyaratkan kreditor untuk menghemat anggaran berpotensi mendepak Negeri Para Dewa dari Uni Eropa (Grexit). Kondisi ini dinilai membuat mata uang euro menjadi tak kredibel di mata investor dan efeknya bisa merambat ke bursa global termasuk Indonesia.
Dari Jepang, Purbaya Yudhi Sadewa, Deputi Staf Presiden Bidang Pengelolaan Isu Strategis menuturkan gagal bayar yang disertai dengan penolakan peryaratan penghematan anggaran akan membuat Yunani akan sulit untuk mendapatkan dana talangan (
baiiout) tambahan dari kreditor internasional.
Namun, hasil referendum ini juga bisa digunakan oleh Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras sebagai senjata negosiasi dengan pimpinan Uni Eropa untuk bisa memberikan bailout tambahan tanpa persyaratan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mereka (pimpinan EU) mau mempertahankan UE, maka Yunani harus dianggap sebagai negara sendiri yang harus diselamatkan. Karena krisis ini tidak mungkin bertahan lama, bisa meluas dampaknya," tutur Purbaya kepada CNN Indonesia, Senin (6/7).
Apabila Grexit kejadian, kata Purbaya, maka kredibilitas Uni Eropa dengan mata uang tunggal euro-nya akan hancur di mata investor. Hal ini akan membuat euro tertekan dan semakin melemah terhadap seluruh mata udang di dunia.
"Yunani memang negeri kecil, ekonominya hanya 1 persen dari ekonomi Eropa. Tapi kalau Yunani bisa keluar dari UE, tidak ada jaminan yang lain tidak keluar di kemudian hari," ujarnya.
Dalam jangka pendek, lanjut Purbaya, perekonomian Eropa akan bergejolak menyusul tergerusnya euro akibat krisis utang Yunani. Dampaknya ke Indonesia, meskipun kecil, akan negatif bagi rupiah.
"Rupiah juga bisa terdepresiasi terhadap solar AS, tapi tidak ke euro. Lagi-lagi tergantung bagaimana UE bisa memperbaiki keadaan dan meyakinkan ke pasar bahwa kasus Yunani ini tak akan terlulang lagi," paparnya.
Sementara dari Jakarta, Kepala Ekonom BRI Anggito Abimanyu menilai perekonomian Yunani saat ini tergolong berat untuk diselamatkan tanpa ada pengorbanan dari pemerintahan Tsipras. Pengorbanan yang dimaksud adalah dengan mengikuti rekomendasi UE untuk memangkas dana pensiun dan menaikkan pajak.
"Seharusnya diputuskan Pemerintah Yunani dengan membuat undang-undnag atau apa tanpa harus melakukan referendum," katanya.
Namun dengan hasil referendum yang telah keluar, Mantan Kepala BKF ini memperkirakan akan ada tekanan berat terhadap mata uang euro. Efek psikologisnya diyakini akan meluas ke bursa global.
"Indonesia seharusnya tidak terpengaruh karena pemerintah seharusnya sudah siap (dengan kondisi terburuk Yunani)," tuturnya.
[Gambas:Video CNN]Aldian Taloputro, Analis Mandiri Sekuritas menjelaskan data-data perdagangan dan investasi Indonesia terhadap Yunani dan Eropa relatif kecil sehingga kemungkinan krisis yang terjadi di Athena tak terlalu berdampak ke ekonomi nasional.
"Namun dampak yang perlu diamati adalah arus dana yang mungkin keluar," ujarnya.
(ags)