Wantimpres: Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Yunani

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 06 Jul 2015 13:39 WIB
Krisis utang Yunani berpotensi mengganggu ekonomi Eropa dan bisa menjadi sentimen negatif bagi perekonomian global.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Sri Adiningsih saat serah terima jabatan di Kantor Watimpres, Jakarta, Selasa, 3 Februari 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menegaskan perekonomian Indonesia lebih baik dibandingkan Yunani yang saat ini tengah terpuruk akibat krisis utang. Dengan struktur kelembagaan dan regulasi keuangan yang baik, Indonesia dinilai punya daya tahan yang cukup kuat untuk memitigasi berbagai risiko ekonomi.

"Saya yakin kondisi ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih baik dari Yunani," ujar Anggota Wantimpres Sri Adiningsih di Istana Merdeka, Senin (6/7).

Wantimpres, kata Sri, punya tanggung jawab untuk menjelaskan ke presiden mengenai kondisi terkini perekonomian nasional. Selain itu, pihaknya bertugas untuk memberikan masukan kepada presiden terkait upaya memperbaiki kinerja ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat banyak yang masih perlu disempurnakan, terutama kan karena memang kalau kita cermati ekonomi dunia ini, apalagi Yunani, sehingga Indonesia kan punya program visi misi dan target yang harus dipenuhi," kata dia.

Hasil referendum Yunani yang menolak permintaan kreditor untuk berhemat berpotensi mendepak Negeri Para Dewa dari Uni Eropa (Grexit). Kondisi ini dinilai membuat mata uang euro menjadi tak kredibel di mata investor dan efeknya bisa merambat ke bursa global termasuk Indonesia.

Purbaya Yudhi Sadewa, Deputi Staf Presiden Bidang Pengelolaan Isu Strategis memperkirakan perekonomian Eropa akan bergejolak dalam jangka pendek menyusul tergerusnya euro akibat krisis utang Yunani. Dampaknya ke Indonesia, meskipun kecil, akan negatif bagi rupiah.

"Rupiah juga bisa terdepresiasi terhadap solar AS, tapi tidak ke euro.  Lagi-lagi tergantung bagaimana UE bisa memperbaiki keadaan dan meyakinkan ke pasar bahwa kasus Yunani ini tak akan terlulang lagi," paparnya.
  (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER