Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menegaskan produksi dan pemasaran Pertalite tidak akan berpengaruh besar terhadap impor bahan bakar minyak (BBM). Distribusi bahan bakar Ron 90 ini juga dipastikan tak akan mengganggu pasokan jenis BBM pendahulunya, Premium dan Pertamax.
"Dengan (menjual) Premium saja impornya kan sudah cukup tinggi, per bulannya sekitar 9 juta barel. Jadi ini tidak ada pengaruh yang terlalu besar terhadap jenis-jenis impor seperti itu," ujar VP Coorporate Communication PT Pertamina, Wianda Pusponegoro saat peluncuran Pertalite di SPBU Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).
Menurut Wianda, dalam beberapa minggu ke depan volume distribusi Pertalite masih sangat terbatas karena amsih dalam tahap uji pasar. Namun, seiring dengan animo masyarakat yang diyakini tinggi, produksi Pertalite akan ditingkatkan di kilang-kilang milik Pertamina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kami memang punya program untuk refinary development master plan. Jadi tidak hanya menghasilkan Ron 92 lebih bayak tapi juga nanti salah satunya Ron 90," tuturnya.
Kendati demikian, lanjut Wianda, Pertamina tidak punya keleluasaan untuk mengotak-otak persedian BBM nasional. Terutama untuk stok premium, dipastikan harus tetap tersedia untuk kebutuhan 18-19 hari.
"Jadi kita tidak boleh bermain-main dengan stok nasional. (Pertalite) ini adalah produk uji coba. Stoknya terbatas dan tidak berpengaruh pada stoknya di premium sampai ke pertamax," jelasnya.
Sejauh ini, Wianda mengklaim respon masyarakat terhadap Pertalite sangat positif karena memberikan alternatif pilihan yang lebih baik bagi pengguna kendaraan. "Nanti keputusan membeli produknya seperti apa ada di tangan masyarakat," tuturnya.
Ke Luar JawaSelama masa uji coba, lanjut Wianda, Pertalite baru bisa didapatkan di 103 SPBU di Jakarta, Bandung dan Surabaya, dengan harga promosi Rp 8.400 per liter. Ketiga kota itu dipilih karena merupakan wilayah konsumsi BBM tertinggi di Indonesia.
Namun, Wianda belum dapat memastikan berapa lama uji coba akan diterapkan. "Jadi kita akan lihat hasil dari beberapa minggu ini. Yang penting produk ini ada dulu di pasar dan masyarakat bisa membeli," tuturnya.
Apabila uji coba berjalan sukses, Wianda mengatakan Pertamina akan memperluas jaringan distribusi Pertalite hingga ke luar Jawa. Namun, rencana itu harus mengukur kemampuan distribusi dengan membuat skala prioritas wilayah yang akan dipasok terlebih dahulu.
"Jangan sampai ada ekspektasi untuk bisa membeli kemudian dari sisi distribusi kami belum bisa mendorong secara maksimal. Karena ini sifatnya uji pasar jadi kami lakukan dulu di tiga kota ini. Di luar Jawa nanti, setelah kita melakukan uji pasar," ujarnya.
(ags)