DPR Minta Pemerintah Turunkan Harga BBM

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jul 2015 10:41 WIB
Desakan untuk menurunkan harga BBM tak lepas dari adanya tren penurunan harga minyak dunia karena kesepakatan nuklir Amerika Serikat dengan Iran.
Ilustrasi pengisian bahan bakar. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi VI DPR RI, Hafisz Tohir mendesak pemerintah segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan khusus penugasan yang dijual ke masyarakat. Desakan untuk menurunkan harga BBM tak lepas dari adanya tren penurunan harga minyak dunia menyusul kesepakatan bersejarah Amerika Serikat terkait penelitian dan pemanfaatan energi nuklir oleh Iran.

"Karena kebijakan pemerintahan Jokowi telah mencabut subsidi BBM dan menyerahkannya pada mekanisme pasar, maka pemerintah wajib mengevaluasi kembali harga BBM dari harga yang ditetapkan saat ini. Bila perlu saat ini juga pemerintah harus menurunkan kembali harga BBM sesuai harga keekonomian sekarang," ujar Hafisz saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (23/7).

Hafisz mengungkapkan, desakan untuk menurunkan harga jual BBM sendiri dimaksudkan guna merangsang kembali daya beli masyarakat yang sempat melemah lantaran tingginya inflasi dalam beberapa waktu terakhir. Dengan begitu, adanya penurunan harga jual BBM diyakini mampu membangkitkan perekonomian nasional yang sedang lesu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebijakan ini (penurunan harga) mendesak harus dilakukan pemerintah. Dimana selama ini daya beli (sektor konsumsi) yang menjadi salah satu andalan (indikator) di sektor ekonomi dipengaruhi oleh harga jual BBM," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, kemarin harga minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Agustus anjlok 1,63 dolar AS dan ditutup pada level US$ 51,41 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus bertengger di posisi US$ 56,86 per barel atau turun US$ 1,65.

Hafisz pun mensinyalir penurunan harga minyak akan terus terjadi seiring dengam kebijakan Amerika Serikat atas pemanfaatan energi nuklir oleh Iran.

"Bahkan banyak kalangan memprediksi harga minyak akan terus turun ke bawah US$ 50 per barel seperi posisi saat ini. Ini karena minyak Iran akan kembali masuk pasar global," cetusnya.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan pemerintah tak akan tergesa-gesa menurunkan harga BBM tertentu dan penugasan meskipun tren pelemahan harga minyak dunia berlanjut.

Ia menegaskan, harga jual premium dan solar bakal dipertahankan dalam rangka memberikan kompensasi atas kerugian Pertamina yang sebelumnya tercipta ketika harga minyak tinggi.

"Tetap saja posisi kita harus melihat perkembangan dengan cermat, dan jangan lupa selama beberapa waktu lalu Pertamina menanggung kerugian karena kita punya kebijakan ingin menstabilkan harga," ujar Sudirman usai halal bihalal di gedung Kementerian ESDM, Rabu (22/7). (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER