Semen Holcim Bakal Fokuskan Bisnis di Sumatera

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jul 2015 11:28 WIB
Holcim telah menggelontorkan dana hingga mencapai US$ 35 juta untuk pembangunan pabrik, dimana pembangunannya sudah dimulai sejak tahun lalu.
Pabrik, fasilitas produksi dan transportasi semen Holcim. (Dok. Holcim)
Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen semen, PT Holcim Indonesia Tbk menyatakan akan lebih fokus mendistibusikan produknya di pulau Sumatera setelah merampungkan pembangunan terminal semen di Lampung pada tahun ini. Lebih lanjut, perusahaan menganggap bahwa permintaan semen di pulau Sumatera lebih menjanjikan dibandingkan cakupan wilayah Holcim lainnya di Indonesia.

"Kami melihat permintaan pulau Sumatera ada harapan kendati permintaan secara nasional melemah karena Sumatera tidak overcapacity seperti di Jawa. Kalau kami lihat ada wilayah lain yang bagus, mungkin kami akan tambah terminal semennya," jelas Direktur Keuangan Holcim Indonesia, Kent Carson di Kementerian Perindustrian, Jumat (24/7).

Saking optimisnya, Carson mengatakan bahwa pihaknya telah menggelontorkan dana hingga mencapai US$ 35 juta untuk pembangunan tersebut, dimana pembangunannya sudah dimulai sejak tahun lalu. Untuk ukuran pulau Sumatera, ia mengatakan bahwa skala pembangunan ini terbilang cukup besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya besarnya pembangunan terminal semen itu tergantung seberapa besar kami mau membuatnya dan dimana tempat kami membuatnya," katanya.

Lebih lanjut Carson mengatakan, pihaknya belum berencana untuk membangun terminal semen di lokasi lainnya dalam waktu dekat setelah merampungkan terminal di Lampung ini. Namun, hal itu akan dipertimbangkan Holcim jika pabrikan semen asal Jerman itu melihat lonjakan permintaan semen di sebuah kawasan tertentu.

Tetapi perusahaan ragu bahwa lonjakan tersebut akan terjadi dalam waktu dekat mengingat permintaan semen secara nasional menurun sehingga membuat penjualan Holcim juga terkerek ke bawah.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, penjualan Holcim pada kuartal I 2015 menurun sebanyak 4,44 persen dari angka Rp 2,35 triliun di tahun lalu ke angka Rp 2,25 triliun ini. Hal tersebut juga berimplikasi pada penurunan laba perseroan di kuartal I tahun ini sebanyak 89,89 persen menjadi Rp 32,69 miliar dari angka Rp 323,58 miliar di periode yang sama tahun lalu.

"Selain masalah permintaan pasar, kami juga melihat kondisi sekarang. Setelah mengeluarkan uang US$ 850 juta untuk pembangunan pabrik Tuban I dan Tuban II lebih baik bagi kami untuk mengoptimalkan dulu apa yang sudah ada," pungkas Carson.

Sebagai informasi, pembangunan terminal semen Lampung ini sudah dimulai oleh perusahaan sejak kuartal III 2014 dan diharapkan rampung pada tahun ini. Terminal semen ini rencananya berkapasitas 1 juta ton dan menempati lahan seluas 4,7 hektare di desa Rangai Tritunggal, Lampung Selatan.

Pembangunan ini pada awalnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan Sumatera bagian selatan yang kini dibangun dengan pesat, namun sebelumnya perusahaan tak pernah menyatakan secara langsung bahwa mereka membidik Sumatera sebagai fokus wilayah pemasaran.

Lebih lanjut, kapasitas produksi Holcim Indonesia sendiri mencapai 10,8 juta ton per tahun dan akan meningkat menjadi 12,5 juta ton per tahun setelah rampungnya pabrik Tuban II yang berkapasitas 1,7 juta ton per tahun pada pertengahan tahun ini. Produksi Semen Holcim dihasilkan dari tiga pabrik yang terdapat di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan juga Tuban (Jawa Timur). (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER